Rabu, 02 Februari 2011

Mirza Ghulam Ahmad = Imam Mahdi?!

Mirza Ghulam Ahmad = Imam Mahdi..?!

Bismillah… Telah terukir dalam sejarah, banyak sekali orang yang mengaku sebagai Mahdi yang digambarkan dalam hadits-hadits Nabi -shollallohu alaihi wasallam-. Lihatlah sebagai contoh: Ubaidulloh bin Maimun al-Qoddah (322 H), Ibnu Taumarta di maroko (524 H), Muhammad Ahmad di Sudan (1302 H), Muhammad bin Abdulloh al-Qohthoni (1400 H), Mirza Ghulam Ahmad (1908 M) dan masih banyak lagi, mereka semua adalah para Mahdi palsu yang mendatangkan banyak kerugian dan kesesatan.

Karena kabar tentang akan keluarnya Imam Mahdi itu datang dari Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-, maka sebenarnya cara paling pas untuk menilai ke-MAHDI-an seseorang, hanyalah dengan mencocokkannya dengan keterangan Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-.

Pertanyaannya: Apakah beliau telah menerangkan kepada umatnya tentang rincian Imam Mahdi itu secara detail?!

Tentu jawabannya adalah “Ya”, mengapa?! Karena tidak ada sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia kecuali telah beliau sampaikan semasa hidupnya, baik hal itu berupa kabar, peringatan ataupun anjuran. Itulah diantara sebab mengapa beliau dijuluki sebagai Nabi Pembawa Rahmat Bagi Seluruh Alam.



Dalam artikel ini, kita akan menelaah hadits-hadits tentang Imam Mahdi, semoga bisa menjadi barometer bagi kita untuk memastikan ke-MAHDI-an seseorang.



ـ1. عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ [رواه أبو داود وصححه الألباني]ـ

Ummu Salamah mengatakan, aku mendengar Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Imam Mahdi dari keturunanku, yakni dari anak (keturunan)-nya Fatimah”. (HR. Abu Dawud, dan dishohihkan oleh Albani)

ـ2. عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْمَهْدِيُّ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ يُصْلِحُهُ اللَّهُ فِي لَيْلَةٍ [أخرجه أحمد وابن ماجه, وصححه الألباني]ـ

Ali mengatakan, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Imam Mahdi dari (keturunan)ku, ia adalah seorang ahlul bait. Alloh membaikkan keadaannya hanya dalam waktu satu malam”. (HR. Ibnu Majah, dan dishohihkan oleh Albani)



ـ3. عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ -قَالَ زَائِدَةُ فِي حَدِيثِهِ:- لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ -ثُمَّ اتَّفَقُوا- حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ رَجُلًا مِنِّي أَوْ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي. [رواه أبو داود، وصححه الألباني في صحيح الجامع: 5304]ـ

Dari Abdulloh bin Mas’ud, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Seandainya umur dunia ini tinggal sehari, maka tentunya Alloh akan memanjangkan hari itu, sampai ia mengutus seorang lelaki dari (keturunan)ku -atau dengan redaksi: dari ahlul baitku-, namanya sama dengan namaku, dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku.  (HR. Abu Dawud, dan dishohihkan oleh Albani di kitabnya Shohihul Jami’, hadits no: 5304)

ـ4. عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (لَا تَذْهَبُ أَوْ لَا تَنْقَضِي الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي) وفي رواية زيادة (وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي) [رواه أبو داود, وقال الألباني حسن صحيح]ـ

Dari Abdulloh bin Mas’ud, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Dunia tidak akan sirna, sehingga bangsa arab dikuasai oleh seorang lelaki dari ahlul baitku, namanya seperti namaku”, dalam riwayat lain ada tambahan redaksi “dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku”. (HR. Abu Dawud, dan Albani mengatakan: Hasan Shohih)

ـ5. عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” الْمَهْدِيُّ مِنِّي أَجْلَى الْجَبْهَةِ (انحسار الشَّعر عن مقدّمة الجبهة) أَقْنَى الأَنْفِ (أي أنفه طويل رقيق في وسطه حدب) يَمْلأُ الأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِينَ”. [سنن أبي داود ح 4265 . ومستدرك الحاكم وقال : هذا حديث صحيح على شرط مسلم ولم يخرجاه وهو في صحيح الجامع 6736]ـ

Abu Sa’id al-Khudri berkata, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Imam Mahdi itu dari (keturunan)ku, dahinya besar dan hidungnya mancung, tipis dengan sedikit berlekuk ditengahnya. Dia memenuhi bumi dengan kebaikan dan keadilan, setelah sebelumnya dipenuhi oleh kelaliman dan ketidak-adilan. Dia akan berkuasa selama tujuh tahun. (HR. Abu Dawud, dan al-Hakim, ia mengatakan: Hadits ini shohih sesuai dengan kriteria Muslim, lihat di shohihul jami’ hadits no: 6736)

ـ6. عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَمْتَلِئَ الْأَرْضُ ظُلْمًا وَعُدْوَانًا قَالَ ثُمَّ يَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ عِتْرَتِي أَوْ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يَمْلَؤُهَا قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَعُدْوَانًا [أخرجه أحمد وقال محققه إسناده صحيح على شرط الشيخين. والحاكم وقال صحيح على شرط الشيخين ووافقه الذهبي]ـ

Abu Said al-Khudri berkata, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Kiamat tak akan datang, sebelum bumi dipenuhi kelaliman dan permusuhan, kemudian akan keluar seorang lelaki dari keturunanku -atau dengan redaksi: dari ahlul baitku- yang akan memenuhi bumi dengan kebaikan dan keadilan, setelah sebelumnya dipenuhi dengan kelaliman dan permusuhan. (HR. Ahmad, muhaqqiqnya mengatakan: Sanadnya shohih sesuai dengan kriteria Bukhori Muslim. Dikeluarkan juga oleh al-Hakim, ia mengatakan: Shohih sesuai dengan kriteria Bukhori Muslim, dan disepakati oleh adz-Dzahabi).

ـ7. عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ابْنُ خَلِيفَةٍ ثُمَّ لَا يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلًا لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ ثُمَّ ذَكَرَ شَيْئًا لَا أَحْفَظُهُ فَقَالَ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ [رواه ابن ماجه رقم 4084، والحاكم وقال حديث صحيح على شرط الشيخين ووافقه الذهبي, وقال ابن كثير: هذا إسناد قوي صحيح]ـ

Tsauban mengatakan: Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Ka’bah akan diperebutkan oleh tiga orang, tiga-tiganya anak seorang kholifah, dan (akhirnya) tidak ada seorang pun dari mereka yang mendapatkannya. Kemudian muncul pasukan berbendera hitam dari arah timur, lalu mereka akan menyerbu kalian dengan serbuan yang sangat dahsyat…” -beliau kemudian menyebutkan sesuatu yang tidak ku ingat lagi, lalu beliau bersabda:- ”Jika kalian melihatnya, maka baiatlah dia! meskipun harus merangkak di atas salju, karena dia adalah kholifah dari Alloh, (yang berjuluk) al-Mahdi”. (HR. Ibnu Majah, dan al-Hakim, ia mengatakan: Hadits ini shohih sesuai kriteria Bukhori dan Muslim, dan Imam adz-Dzahabi menyetujuinya. Ibnu Katsir mengatakan: Sanad ini kuat dan shohih)

ـ8. عن أبي سعيد الخدري: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (يخرج في آخر أمتي المهدي يسقيه الله الغيث و تخرج الأرض نباتها و يعطي المال صحاحا و تكثر الماشية و تعظم الأمة يعيش سبعا أو ثمانيا) يعني حججا [أخرجه الحاكم في المستدرك, وقال هذا حديث صحيح الإسناد, ووافقه الذهبي والألباني]ـ

Dari Abu Said al-Khudriy, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Imam Mahdi akan keluar dari generasi akhir umatku. (Di saat pemerintahannya) Alloh menurunkan banyak hujan, dan bumi mengeluarkan banyak tumbuhan. Dia memberikan harta dengan adil, hewan ternak menjadi banyak, dan umat manusia menjadi mulia. Dia akan hidup selama tujuh atau delapan tahun. (HR. al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrok, ia mengatakan: Hadits ini sanadnya shohih, dan disepakati oleh adz-Dzahabi dan Albani).

ـ9. عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَشِينَا أَنْ يَكُونَ بَعْدَ نَبِيِّنَا حَدَثٌ فَسَأَلْنَا نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ فِي أُمَّتِي الْمَهْدِيَّ يَخْرُجُ يَعِيشُ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا أَوْ تِسْعًا زَيْدٌ الشَّاكُّ قَالَ قُلْنَا وَمَا ذَاكَ قَالَ سِنِينَ قَالَ فَيَجِيءُ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَيَقُولُ يَا مَهْدِيُّ أَعْطِنِي أَعْطِنِي قَالَ فَيَحْثِي لَهُ فِي ثَوْبِهِ مَا اسْتَطَاعَ أَنْ يَحْمِلَهُ [رواه الترمذي وقَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ  وحسنه أيضا الألباني]ـ

Abu Said al-Khudri mengatakan: “(Karena) kami khawatir akan terjadi sesuatu setelah wafatnya Nabi kita -shollallohu alaihi wasallam-, maka kami menanyakan hal itu kepadanya. Beliau lalu bersabda: “Sungguh akan ada al-Mahdi dalam umatku, ia akan keluar dan hidup selama 5, atau 7, atau 9 –keraguan ini dari perowi yang bernama Zaid-. Kami mengatakan: “Apa maksud (bilangan) itu?”. Beliau menjawab: “(Maksudnya adalah bilangan) tahun”. Beliau meneruskan ceritanya: “Maka datang seseorang kepadanya dengan mengatakan: “Wahai Mahdi, berilah aku (harta)! Berilah aku (harta)! Maka ia berikan kepadanya harta berapapun ia mampu membawanya dengan pakaiannya. (HR. at-Tirmidzi, ia mengatakan: Hadits ini Hasan, dan dihasankan pula oleh Albani)

ـ10. عن جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (يَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي خَلِيفَةٌ يَحْثِي الْمَالَ حَثْيًا لَا يَعُدُّهُ عَدَدًا) [رواه مسلم]ـ

Dari Jabir bin Abdulloh, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Akan datang di generasi akhir umatku seorang kholifah (Imam Mahdi), ia mengalirkan harta dengan aliran yang tak terkira banyaknya”. (HR. Muslim)

ـ11. عن جابر قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (ينزل عيسى بن مريم, فيقول أميرهم المهدي: “تعال, صل بنا”, فيقول: “لا, إن بعضهم أمير بعض, تكرمة الله لهذه الأمة”) [رواه الحارث في مسنده, وقال ابن القيم: وهذا إسناد جيد]ـ

Jabir mengatakan, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Ketika turun Isa putra Maryam, maka pemimpin kaum muslimin, (yang bernama) Imam Mahdi mengatakan: “Mari, jadi imam sholat kami”, maka ia mengatakan: “Tidak, karena sesungguhnya (sudah sepantasnya) sebagian dari mereka menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain, (itulah) tanda penghormatan Alloh kepada umat (Muhammad) ini”. (Diriwayatkan oleh al-Harits dalam Musnadnya, dan Ibnul Qoyyim mengatakan: “Sanadnya Jayyid“).

ـ12. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ الرُّومُ بِالْأَعْمَاقِ أَوْ بِدَابِقٍ فَيَخْرُجُ إِلَيْهِمْ جَيْشٌ مِنْ الْمَدِينَةِ مِنْ خِيَارِ أَهْلِ الْأَرْضِ يَوْمَئِذٍ فَإِذَا تَصَافُّوا قَالَتْ الرُّومُ خَلُّوا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الَّذِينَ سَبَوْا مِنَّا نُقَاتِلْهُمْ فَيَقُولُ الْمُسْلِمُونَ لَا وَاللَّهِ لَا نُخَلِّي بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ إِخْوَانِنَا فَيُقَاتِلُونَهُمْ فَيَنْهَزِمُ ثُلُثٌ لَا يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ أَبَدًا وَيُقْتَلُ ثُلُثُهُمْ أَفْضَلُ الشُّهَدَاءِ عِنْدَ اللَّهِ وَيَفْتَتِحُ الثُّلُثُ لَا يُفْتَنُونَ أَبَدًا فَيَفْتَتِحُونَ قُسْطَنْطِينِيَّةَ فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْتَسِمُونَ الْغَنَائِمَ قَدْ عَلَّقُوا سُيُوفَهُمْ بِالزَّيْتُونِ إِذْ صَاحَ فِيهِمْ الشَّيْطَانُ إِنَّ الْمَسِيحَ قَدْ خَلَفَكُمْ فِي أَهْلِيكُمْ فَيَخْرُجُونَ وَذَلِكَ بَاطِلٌ فَإِذَا جَاءُوا الشَّامَ خَرَجَ فَبَيْنَمَا هُمْ يُعِدُّونَ لِلْقِتَالِ يُسَوُّونَ الصُّفُوفَ إِذْ أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَّهُمْ فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللَّهِ ذَابَ كَمَا يَذُوبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ فَلَوْ تَرَكَهُ لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللَّهُ بِيَدِهِ فَيُرِيهِمْ دَمَهُ فِي حَرْبَتِهِ [رواه مسلم]ـ

Dari Abu Huroiroh, bahwa Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Kiamat tidak akan datang, sampai pasukan Romawi turun di kawasan al-A’maq atau Dabiq. Maka keluarlah pasukan dari Madinah (untuk menghalau mereka), yang terdiri dari orang-orang terbaik di bumi saat itu. Ketika Pasukan Islam itu berbaris untuk menghalau, maka Pasukan Romawi mengatakan: “Biarkanlah kami bertempur dengan orang yang menawan sebagian orang kami!”. Maka kaum muslimin mengatakan: “Tidak, demi Alloh kami tidak akan membiarkan kalian menyerang saudara kami!”. Maka terjadinya peperangan diantara mereka.

Dalam pasukan Islam itu, ada sepertiga yang lari dan Alloh tidak akan memaafkan mereka, ada sepertiga lagi yang gugur dan menjadi para syuhada’ yang paling mulia, dan ada sepertiga lagi yang menang dan selamanya tidak akan gentar (melawan musuh). Mereka (kemudian) mampu menaklukkan Kawasan Qusthonthiniyah.

Ketika mereka sedang membagi harta rampasan perang, dengan menggantungkan pedang-pedang mereka di pohon zaitun, tiba-tiba setan menyerukan bahwa al-Masih (Nabi Isa) telah datang di tempat kalian. (Mendengar seruan itu), mereka pun keluar, padahal seruan itu bohong belaka. Ketika mereka sampai di Negeri Syam, maka dia (si Dajjal) keluar.

Ketika pasukan muslimin sedang bersiap perang, mereka membuat shof-shof saat dikumandangkan sholat, (ketika itu) Isa putra Maryam -shollallohu alaihi wasallam- turun dan menjadi imam mereka. Maka ketika musuh Alloh (Dajjal) melihatnya, ia pun mencair (melemah kekuatannya) sebagaimana mencairnya garam dalam air, Seandainya ia (Nabi Isa) membiarkannya, tentunya ia (Dajjal) akan mencair dan mati dengan sendirinya, tetapi Alloh (berkehendak) membunuhnya dengan tangan Nabi Isa, dan ia memperlihatkan darahnya (Dajjal) yang menempel di tombaknya kepada pasukan muslimin. (HR. Muslim)

ـ13. عن أبي هُرَيْرَةَ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ [رواه البخاري]ـ

Abu Huroiroh mengatakan: Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Bagaimana (mulianya) kalian, ketika Putra Maryam turun kepada kalian sedang imam (sholat)nya dari kalian?!”. (HR. Bukhori)

ـ14. وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “منا الذي يصلي عيسى ابن مريم خلفه”. [رواه أبو نعيم في أخبار المهدي وصححه الألباني في الجامع الصغير ح5796]ـ

Abu Sa’id al-Khudri mengatakan: Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Diantara kita ada orang yang Isa putra Maryam sholat di belakang (menjadi makmum)nya. (HR. Abu Nu’aim dalam kitabnya Akhbarul Mahdi, dan dishohihkan oleh Albani di al-Jami’us Shoghir, hadits no: 5796)



DARI BANYAK HADITS SHOHIH DI ATAS, KITA DAPAT MENGAMBIL KESIMPULAN SEBAGAI BERIKUT:



  1. Imam Mahdi adalah dari keturunan dan ahlul-baitnya Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- (lihat hadits no: 1, 2, 3, 4, 5, 6)
  2. Nasab Imam Mahdi adalah dari garis keturunan Fatimah, putri Nabi -shollallohu alaihi wasallam-. (lihat hadits no: 1)
  3. “Alloh memperbaiki keadaannya hanya dalam semalam”. Imam Ibnu Katsir menafsiri hadits ini dengan perkataannya: “Yakni: Alloh menerima taubatnya, memberikan taufiq kepadanya, mengilhamkan kebaikan, dan memberikan petunjuk kepadanya (dalam semalam) setelah sebelumnya tidak demikian”. (an-Nihayah fil Fitan wal Malahim 1/29). (lihat hadits no: 2)
  4. Imam Mahdi benar-benar akan diutus Alloh di akhir zaman nanti, hingga Nabi -shollallohu alaihi wasallam- menyabdakan, bahwa dunia tidak akan sirna dan kiamat, sebelum diutusnya Imam Mahdi. (lihat hadits no: 4). Bahkan jika saja umur dunia tidak tersisa kecuali tinggal sehari, Alloh akan panjangkan hari itu, untuk mengutus Imam Mahdi. (lihat hadits no: 3)
  5. Nama Imam Mahdi adalah Muhammad, sama dengan nama Nabi Kita -shollallohu alaihi wasallam-. (lihat hadits no: 3, 4)
  6. Nama ayah Imam Mahdi adalah Abdulloh, sama dengan nama ayah Nabi Kita -shollallohu alaihi wasallam-. (lihat hadits no: 3, 4)
  7. Imam Mahdi akan menjadi Penguasa bangsa Arab. (lihat hadits no: 4)
  8. Ciri fisiknya adalah: berdahi lebar dan berhidung mancung, tipis dan berlekuk ditengahnya. (lihat hadits no: 5)
  9. Imam Mahdi diutus setelah bumi dipenuhi dengan kelaliman dan ketidak-adilan, serta permusuhan dan peperangan (lihat hadits no: 5, 6, 12)
  10. Kemudian ia mampu membalikkan keadaan, hingga bumi penuh dengan kebaikan dan keadilan. (lihat hadits no: 5, 6)
  11. Imam Mahdi akan muncul dari negeri yang berada di arah timur kota Madinah. (lihat hadits no: 7)
  12. Bendera identitas pasukan Imam Mahdi adalah warna hitam, sebagaimana bendera identitas pasukan Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-. (lihat hadits no: 7)
  13. Al-Mahdi adalah salah seorang umat Muhammad -shollallohu alaihi wasallam-. (lihat hadits no: 8, 9, 10, 13, 14)
  14. Imam Mahdi muncul dari generasi akhir Umat Muhammad -shollallohu alaihi wasallam. (lihat hadits no: 3, 4, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14)
  15. Imam Mahdi adalah seorang panglima pasukan. (lihat hadits no: 7)
  16. Membaiat Imam Mahdi Hukumnya wajib, karena Rosul -shollallohu alaihi wasallam- telah memerintahkannya. (lihat hadits no: 7)
  17. Imam Mahdi adalah seorang kholifah. (lihat hadits no: 7, 10)
  18. Imam Mahdi akan memimpin dan berkuasa selama 7 tahun. (lihat hadits no:  5, 8, 9)
  19. Alloh menurunkan banyak hujan di masa kepemimpinannya. (lihat hadits no: 8 )
  20. Di masa kekhilafahannya, bumi menjadi sangat subur. (lihat hadits no: 8 )
  21. Dia membagi harta dengan adil. (lihat hadits no: 8 )
  22. Di masa pemerintahannya, hewan ternak menjadi banyak. (lihat hadits no: 8 )
  23. Di masa kepemimpinannya Umat manusia menjadi agung dan mulia.
  24. Di Zaman Imam Mahdi ini, harta melimpah ruah, sehingga siapa pun yang meminta harta kepadanya, maka ia memberikan harta sebanyak ia mampu membawanya. (lihat hadits no: 9)
  25. Imam Mahdi adalah seorang yang sangat dermawan, sehingga pemberian hartanya kepada orang lain tak terkira banyaknya. (lihat hadits no: 9, 10)
  26. Imam Mahdi muncul sebelum turunnya Nabi Isa putra Maryam dari langit, dan Nabi Isa turun ketika masa kepemimpinan Imam Mahdi. (lihat hadits no: 11)
  27. Setelah turunnya Nabi Isa, Imam Mahdi dan pasukannya menjadi pembelanya Nabi Isa a.s. (lihat hadits no: 12)
  28. Imam Mahdi akan mengimami Nabi Isa a.s. dalam salah satu sholatnya. Dan itu merupakan penghargaan Alloh terhadap Umat Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- ini.(lihat hadits no: 11, 13 14)
  29. Imam Mahdi dan pasukannya akan bersama Nabi Isa a.s. memerangi Dajjal dan pengikutnya. (lihat hadits no: 12)
  30. Imam Mahdi akan memimpin pasukan muslimin melawan Pasukan Romawi, dan berhasil mengalahkannya, serta merebut Konstantinopel dari tangan kafirin.
  31. Keterangan hadits-hadits shohih di atas dan yang lainnya, jelas-jelas membantah pendapat yang mengatakan bahwa Imam Mahdi hanyalah simbol zaman keemasan saja, dan tidak ada perwujudan orangnya… Bagaimana mungkin simbol zaman keemasan itu memiliki nama, memiliki ayah, memiliki hidung yang mancung, memiliki dahi yang lebar, menjadi pemimpin pasukan, menjadi imamnya Nabi Isa, dst… Itu tidak mungkin wujud kecuali pada diri seorang insan yang nyata adanya. Wallohu a’lam.

Dari uraian di atas, kita bisa menyimpulkan, bahwa sampai sekarang Imam Mahdi yang digambarkan oleh Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- dalam banyak haditsnya, belum ada dan belum muncul… Diantara alasan yang paling kuat adalah, karena ia nantinya akan menjadi imamnya Nabi Isa a.s. dalam salah satu sholatnya, padahal Nabi Isa a.s. sampai sekarang belum turun dari langit… wallohu a’lam.

Semoga artikel yang sederhana ini, menjadi pembuka wacana kita tentang ke-mahdi-an, yang sekarang sering diklaim oleh banyak kalangan… tentunya orang yang selamat dalam hal ini adalah mereka yang benar-benar berpegang-teguh dengan sunnah Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-.

Demikian artikel ini kami tulis, semoga bermanfaat… dan kurang lebihnya kami mohon maaf… Wassalam.
 artikel dicoppast dari sini 

0 tanggapan:

Posting Komentar

dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih