Kamis, 23 Januari 2014

BANK Syari'ah anti Rugi

BANK Syari'ah anti Rugi
Setiap manusia itu masing-masing telah ditetapkan rizqinya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala..

Sebagian ada yang dilapangkan rizqinya dan sebagian ada pula yang disempitkan rizqinya..

Dan ada juga yang hidupnya pas-pasan..
Ketika ingin beli motor pas ada duit..
Ketika ingin beli mobil pas ada duit..
Ketika ingin beli rumah pas ada duit..
Pokoknya serba pas-pasan..

Itulah taqdir yang telah Allah tetapkan bagi setiap manusia sejak masih berada dalam rahim ibunya..




Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:


إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوماً نطفة ، ثم يكون علقة مثل ذلك، ثم يكون مضغة مثل ذلك، ثم يرسل الملك فينفخ فيه الروح، ويؤمر بأربع كلمات: بكتب رزقه، وأجله، وعمله، وشقي أو سعيد
(رواه البخاري ومسلم)

"..sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari berupa nuhfah, empat puluh hari kemudian berupa alqah, empat puluh hari kemudian berupa mudhghah, kemudian diutuslah seorang malaikat untuk meniupkan ruh padanya dan ditetapkan empat perkara; rizqinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia.."
(riwayat Al-Bukhari dan Muslim)..

Dengan demikian tidak pantas seseorang yang diberikan kekayaan oleh Allah kemudian berbuat sombong dengan kekayaan yang ada padanya..
Dan bagi orang yang diberikan kemiskinan seharusnya tidak perlu mengeluh..
Karena semua itu adalah ketetapan Allah..
Karena jika mengeluh berarti ia telah menggugat Allah Subhanahu wa Ta'ala..
Pantaskah seorang Hamba menggugat Allah..?

Yang semestinya dilakukan seorang hamba adalah bersyukur ketika diberikan kekayaan dan bersabar mana kala ditimpa kemiskinan..

Kemudian yang perlu menjadi bahan renungan buat kita.., dari apa yang Allah karuniakan kepada kita (..sedikit maupun banyak..) adalah
"..sebenarnya berapa banyak harta kita yang sesungguhnya...?.."

Karena terkadang ada sebagian orang yang menyangka bahwa harta yang ada pada dirinya itu adalah harta sesungguhnya yang ia miliki..

Padahal bukan..!!

Sebetulnya harta yang mereka miliki tersebut hanyalah titipan yang Allah amanahkan kepada dirinya..

Harta sesungguhnya yang dimiliki seseorang adalah harta yang ia simpan di BANK Syari'ah milik Allah yang bernama infaq dan shadaqah..
Itulah harta yang sesungguhnya yang akan tetap tersimpan sampai hari kiamat bagi siapa yang berusaha menabungnya..

Adapun harta yang ia habiskan untuk bersenang-senang dan berfoya-foya hanyalah harta yang hanya habis sia-sia..

Berapa banyak orang yang diberikan kekayaan namun pada hakekatnya ia adalah orang miskin yang tidak memiliki harta simpanan akibat kebakhilannya untuk mengeluarkan infaq dan shadaqah..

Namun tidak sedikit orang miskin yang justru mempunyai harta simpanan yang sangat banyak.. berkat kedermawanannya mengeluarkan infaq dan shadaqah walaupun hidup dalam kekurangan..
Kekurangan tidak menjadi sebab baginya untuk tidak berinfaq dan shadaqah..

Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

إن المصدقين والمصدقات وأقرضوا الله قرضا حسنا يضاعف لهم ولهم أجر كريم


"..sesungguhnya orang-orang yang bershadaqah baik laki-laki maupun perempuan dan mereka meminjamkan kepada Allah pinjaman yang bagus maka akan dilipat gandakan dan bagi mereka balasan yang mulia.."
(Al-Hadiid:18)

قل إن ربي يبسط الرزق لمن يشاء من عباده ويقدر له، وما أنفقتم من شيء فهو يخلفه، وهو خير الرازقين


"..katakanlah, sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rizqi bagi siapa saja yang dikehendakinya dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya, da apa-apa yang kalian infaqkan dari sesuatu maka Ia akan menggantinya, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rizqi.."
(Saba':39)

مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبة، والله يضاعف لمن يشاء، والله واسع عليم


"..perumpamaan orang-orang yang menginfaqkan hartanya di jalan Allah adalah seperti biji yang tumbuh darinya tujuh cabang, dan setiap cabang mengeluarkan seratus biji, dan Allah melipat gandakan bagi siapa saja yang dikehendakinya, dan Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui.."
(Al-Baqarah:261)

Untuk itu jika antum berminat menginfestasikan sebagian harta yang kita miliki..
Mari kita tabung dan simpan di BANK-BANK Syari'at yang terdekat dengan kita..

Di antara sekian banyak Kantor-kantor cabang yang ada adalah:

-Kotak-kotak infaq yang ada di Masjid-masjid..

-Faqir miskin yang ada di sekitar kita..

-Para janda dan anak-anak yatim yang perlu diberikan nafkah..
(..NB: terutama Janda-janda yang hidup dalam kekurangan tentunya.., adapun Janda Kaya lain lagi urusannya.., silahkan saja jika ada yang berminat.. "dalam tanda kutip".. sama Janda Kaya.., saya angkat kaki saja dah..)

-Saudara-saudara kita yang sedang tertimpa mushibah banjir dan bencana alam lainnya yang membutuhkan uluran tangan kita..

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا نفس الله عنه كربة من كرب يوم القيامة، ومن يسر على معسر يسر الله عليه في الدنيا والآخرة، ومن ستر مؤمنا ستر الله في الدنيا والآخرة، والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه


"..barang siapa menghilangkan satu kesusahan dari seorang mu'min diantara kesusahan-kesusahan dunia maka Allah akan hilangkan satu kesusahan baginya diantara kesusahan-kesusahan pada hari qiyamat kelak, dan barang siapa memudahkan urusan orang yang tertimpa kesusahan maka Allah akan mudahkan baginya baik di dunia maupun di akhirat, dan barang siapa menutupi (aib) seorang mu'min maka Allah akan tutupi (aibnya) baik di dunia maupun akhirat, dan Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya tersebut selalu menolong saudanya.."
(Riwayat Imam Muslim)

-Dan masih banyak lagi pintu-pintu kebaikan yang bisa kita manfaatkan untuk menginfaqkan dan menshadaqahkan harta kita di jalan Allah..

Demikian apa yang bisa saya tulis semoga yang sedikit ini bermanfaat..
Untuk selanjutnya silahkan langsung saja segera menuju ke TKP..

Cileungsi, Rabu, 20 Rabi'ul Awwal 1435 H, 05:35 WIBogor
Bapak'e Hanifah mBantul

postingan sebelumnya disini

0 tanggapan:

Posting Komentar

dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih