Jumat, 15 Oktober 2010

Kiat-Kiat Menggapai Khusyuk Dalam Sholat

Kiat-Kiat Menggapai Khusyuk Dalam Sholat

Ust. Abu Abdillah Syahrul Fatwa as-Salim
Sesungguhnya sholat adalah ibadah badani yang paling agung dalam agama
ini. Dia adalah rukun Islam setelah syahadat. Kewajiban sholat telah
tetap berdasarkan al-Qur'an, hadits, ijma' kaum muslimin. Khusyuk
dalam sholat adalah hal yang sangat penting, sudah barang tentu kita
dituntut untuk berusaha dan selalu melatih diri dapat menunaikan
sholat dengan khusyuk.

Memahami Khusyuk
Imam Roghib al-Ashfahani rahimahullah berkata: "Khusyuk adalah
merendahkan diri. Umumnya kalimat khusyuk digunakan untuk istilah pada
anggota badan. Adapun tunduk dan merendahkan diri umumnya untuk
menggambarkan sesuatu yang ada di dalam hati. Oleh karena itu
dikatakan, jika hatinya telah tunduk maka akan khusyuk pula anggota
badannya.[1]
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: "Khusyuk adalah sebuah makna
yang tersusun dari pengagungan, kecintaan, perendahan dan perasaan
butuh".[2]
Al Hafizh Ibnu Rojab rahimahullah berkata: "Asalnya khusyuk adalah
lembutnya hati, tenang, tunduk dan perasaan butuh kepada-Nya. Apabila
hati telah khusuk maka seluruh anggota badan akan mengikutinya, karena
anggota badan mengikuti hati."[3]
Jadi khusyuk bukan hanya tergambar dari anggota badan, bukan sekedar
tenang dan diam yang dibuat-buat !!! Atau tingkah laku seperti orang
yang khusyuk namun hatinya kosong dan tidak tunduk kepada Allah azza
wa jalla.
Kiat Menggapai Khusyuk Dalam Sholat
1. Persiapan Sebelum Sholat
Hal ini dimulai saat adzan dikumandangkan, dengan segera mengambil
wudlu, membersihkan mulut dan badan kemudian memakai pakaian yang
bersih dan bagus untuk sholat. Allah ta'ala berfirman:
يَابَنِي ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا
وَاشْرَبُوا وَلاَتُسْرِفُوا إِنَّهُ لاَيُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
"Hai anak Adam, kenakanlah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
masjid. Makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (QS.
Al-A'rof: 31)
Setelah itu berjalanlah menuju masjid dengan tenang, tidak
tergesa-gesa, bacalah doa keluar rumah dan menuju masjid. Apabila
telah sampai di depan pintu masjid bacalah doa masuk masjid kemudian
sholat lah dua rakaat.
2. Tuma'ninah di dalam sholat
Adalah Nabi shallallahu'alaihi wa sallam sholat dalam keadaan
tuma'ninah yang paling sempurna hingga setiap persendian kembali ke
tempatnya. Dan beliau shallallahu'alaihi wa sallam juga memerintahkan
orang yang jelek sholatnya untuk mengulangi kembali. Adapun sholat
dengan tergesa-gesa, tidak tenang saat ruku' dan sujud adalah
sholatnya orang yang paling jelek.
Dari Abu Qotadah radliyallahu'anhu bahwasanya Nabi shallallahu'alaihi
wa sallam bersabda:
"Orang yang paling jelek dalam mencuri adalah orang yang mencuri dalam
sholatnya". Para shahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimaa dia
mencuri dalam sholatnya ? Nabi menjawab: "Yaitu orang yang tidak
menyempurnakan ruku' dan sujudnya ketika sholat". (HR. Ahmad: 24/378,
al-Hakim 1/229, Shohih Jami':997)
Dan orang yang cepat dalam sholatnya, tidak tuma'ninah dan
tergesa-gesa tidak mungkin bisa khusyuk karena cepat itu menghilangkan
kekhusyukan dalam sholat.
3. Ingat mati ketika sholat
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu'alaihi wa sallam:
"Ingatlah kematian di dalam sholatmu. Karena seseorang bila ingat mati
di dalam sholat, dia akan memperbagus sholatnya. Sholatlah seperti
sholatnya seorang laki-laki yang tidak menyangka bahwa dia akan sholat
lagi di lain waktu" (Hasan. Lihat takhrij lengkapnya dalam
as-Shohihah: 1421)
4. Pahamilah apa yang engkau baca
Yaitu berusaha memahami ayat dan doa yang kita baca. Karena ayat
al-Qur'an diturunkan agar dipahami dan direnungi maknanya. Allah azza
wa jalla berfirman:
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا ءَايَاتِهِ
وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shood: 29)
Demikian pula termasuk sebab yang dapat membantu dalam merasakan
kelezatan bacaan al-Qur'an atau doa adalah dengan memahami dan
kandungan ayat dan doa yang dibaca. Imam Ibnu Jarir at-Thobari
rahimahullah berkata: "Sungguh aku heran kepada orang yang membaca
al-Qur'an akan tetapi dia tidak memahami makna dan tafsiran ayatnya,
bagaimana mungkin dia bisa merasakan lezatnya bacaannya?!"[4]
5. Tinggalkan dosa dan maksiat
Allah azza wa jalla berfirman:
إِنَّ اللهَ لاَيُغَيِّرُ مَابِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَابِأَنفُسِهِمْ
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka mengubahkeadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (Ar-Ro'd:
11)
Maksiat adalah penghalang khusyuk. Cukuplah pikirannya akan senantiasa
teringat kemaksiatan yang ia lakukan sebagai pelajaran bahwa khusyuk
tidak mungkin tercapai dengan tetap bermaksiat.
6. Pilihlah pekerjaan yang sesuai
Maksudnya adalah memilih jenis pekerjaan yng tidak berbenturan dengan
waktu sholat dan tidak membebankan pikiran. Karena bila pekerjaan itu
berat, secara otomatis pikiran akan senantiasa teringat dengan
pekerjaan, sehingga rasa sholat khusyuk menjadi hilang. Demikian pula
jika pekerjaan berbenturan dengan waktu sholat, akan menyebabkan
sholat tertunda, atau mengerjakan sholat super kilat !!. Dan semua ini
menghilangkan khusyuk dalam sholat.
7. Tidak menambah kesibukan dunia
Jika Allah azza wa jalla telah memberimu kecukupan rezeki dalam
bekerja di pagi hari, maka jadikanlah waktu sore untuk beramal
akhirat. Merasa cukuplah dengan pemberian Allah ta'ala, jangan engkau
habiskan waktumu seharian penuh hanya mengejar urusan dunia yang tidak
ada habisnya!!. Karena jika jiwa ini merasa cukup, hati akan lapang,
tentram dan pikiran tidak akan bercabang kemana-mana memikirkan bisnis
atau pekerjaan!. Dia akan mendatangi sholat dengan hati yang tenang,
siap bermunajat kepada Allah ta'ala dan pikirannya tertuju pada
sholat. Renungkanlah hal ini wahai saudaraku.
8. Mengambil Sutroh Sholat
Termasuk perkara yang bisa mendatangkan rasa khusyuk dalam sholat
adalah menjadikan sholat kita menghadap sutroh. Karena hal itu lebih
menjaga pandangan, menjaga dari setan dan menjaga agar  tidak dilalui
orang. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila salah seorang diantara kalian sholat, maka sholatlah dengan
menghadap sutroh dan mendekatlah." (HR. Abu Dawud: 698, dihasankan
oleh al-Albani dalam Shohihul Jami': 651)
Imam Nawawi rahimahullah berkata: "Hikmah anjuran mengambil sutroh
adalah menjaga pandangan dari perkara yang ada di depannya,
menghalangi orang yang lewat didekatnya dan mencegah lewatnya setan
yang dapat menggoda untuk membatalkan sholatnya".[5]
9. Pusatkan hati dan pikiran
Perkara ini memang berat dan tidak mudah, terkadang ketika kita sholat
perkara yang tadinya tidak teringat akan menjadi ingat ketika kita
sudah masuk sholat. Akan tetapi, tetaplah berusaha untuk memusatkan
hati kepada Allah ta'ala, ingat bahwa kita sedang berdiri di hadapan
Rabb semesta alam, penguasa langit dan bumi.
Adalah Dzun Nun menceritakan bagaimana sholatnya para ahli ibadah:
"Bila engkau melihat mereka sholat, tatkala sudah berdiri di tempat
khusus sholat mereka, kemudian mereka membuka sholat dengan takbir,
akan terlintas dalam hati mereka bahwa tempat yang mereka berdiri
sekarang adalah seperti tempat berdirinya para manusia kepada
Allah".[6]
Al-Hafizh Ibnu Rojab al-Hambali rahimahullah berkata: "Menghadap
kepada Allah dengan hati dan pikiran, tidak menoleh kepada selain-Nya,
ada dua bentuk: Pertama, hatinya tidak berpaling kepada perkara yang
mudah, hanya terpusat kepada Allah azza wa jalla. Kedua, pandangannya
tidak menoleh ke kanan dan ke kiri, hanya tertuju ke tempat sujudnya,
inilah keharusan khusyuk bagi hati, tidak menoleh kepada
selainnya."[7]
10. Berdoa dan mohonlah perlindungan dari godaan setan
Setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Permusuhan ini akan
senantiasa berlangsung hingga hari kiamat. Apalagi dalam perkara
sholat, jika seorang hamba berdiri untuk sholat setan akan cemburu
karena dengan demikian manusia sedang berada dalam keadaan yang paling
dekat kepada Allah ta'ala. Setan akan benci dan akan berusaha kuat
untuk menggoda dan membatalkan sholatnya.
Bahkan akan terus memberi janji-janji muluk, memberi angan-angan
kepada manusia, hingga manusia terjerat dan lupa akan perkara
sholat!!![8]
Setan itu diibaratkan seperti perampok jalanan, acapkali seorang hamba
ingin berjalan menuju Allah azza wa jalla, dia akan berusaha untuk
memutus jalannya.
Diantara doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wa
sallam untuk berlindung dari ketidakkhusyukan adalah:
اَللَّهُمَّ إِنِّى أُعُوذُبِكَ مِنْ عِلْمٍِ لاَيَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍِ
لاَيَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍِ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍِ لاَ
يُسْتَچَابُ لَهَا
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Ilmu yang tidak bermanfaat,
dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan
dari doa yang tidak dikabulkan" (HR. Muslim: 2722)

Dinukil dari artikel yang berjudul Khusyuk Dalam Sholat oleh Ust. Abu
Abdillah Syahrul Fatwa as-Salim hal. 51-55, Majalah al-Furqon Edisi 4
tahun kesembilan/ Dzulqo'dah 1430 (Okt/Nop 2009). Silahkan untuk
merujuk ke majalah tersebut untuk pembahasan yang lengkap.
[1] Al-Mufrodaat fi Ghorib al-Qur'an hal. 154-155[2] Madarijus shalikin: 2/10
[3] Al-Khusyuk fis Sholat hal.10, Ibnu Rojab
[4] Muqoddimah Tafsir at-Thobari: 1/10, Mahmud Syakir
[5] Syarah Shohih Muslim: 4/216
[6] Al-Khusyuk fis Sholat hal. 19
[7] Idem. Hal. 19
[8] Al-Wabilus Shoib hal. 36
Sumber:dari sini

0 tanggapan:

Posting Komentar

dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih