Jumat, 30 September 2011

Berbahagialah Mengemban Amanah wahai Para Ummahat

Berbahagialah dalam Mengemban Amanah wahai Para Ummahat

Sekecil apapun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan hati terpaksa diiringi keluh kesah, niscaya akan terasa berat bak menanggung beban sebesar gunung. Sebaliknya, seberat apapun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan penuh keikhlasan, kegembiraan dan harapan, niscaya akan terasa ringan dan menyenangkan. Memang benar! Tanggung jawab seorang ibu tidaklah ringan. Tugas dan kewajiban yang dipikulnya tidaklah sedikit Siapapun tak bisa menyangkal, seorang ibu rumah tangga hampir-hampir tak mempunyai waktu istirahat. Pekerjaannya seolah selalu tampak di depan mata tak pernah ada habisnya. Kalau seorang ayah bisa tidur nyenyak di malam hari, lain halnya dengan seorang ibu. Tangis si kecil terkadang mengusik tidur malamnya.

Tugas seorang wanita begitu universal. Sebagai seorang permaisuri pendamping suami, seorang ibu, pengasuh sekaligus guru bagi para anaknya, bahkan sebagai pelayan yang harus selalu siap dipakai tenaganya.

Rabu, 28 September 2011

Susah Juga Ya... Mencari Orang Jujur..?

Susah Juga Ya... Mencari Orang Jujur..?

Mencari orang yang jujur di zaman ini amatlah sulit. Sampai pun ia rajin shalat, jidadnya terlihat rajin sujud (karena saking hitamnya), belum tentu bisa memegang amanat dengan baik. Ada cerita yang kami saksikan di desa kami.
Seorang takmir masjid yang kalau secara lahiriyah nampak alim, juga rajin menghidupkan masjid. Namun belangnya suatu saat ketahuan. Ketika warga miskin mendapat jatah zakat dan disalurkan lewat dirinya, memang betul amplop zakat sampai ke tangan si miskin. Tetapi di balik itu setelah penyerahan, ia berkata pada warga, "Amplopnya silakan buka di rumah (isinya 100.000 per amplop). Namun kembalikan untuk saya 20.000." Artinya, setiap amplop yang diserahkan asalnya 100.000, namun dipotong sehingga tiap orang hanya mendapatkan zakat 80.000. Padahal dari segi penampilan tidak ada yang menyangka dia adalah orang yang suka korupsi seperti itu. Tetapi syukurlah, Allah menampakkan belangnya sehingga kita jadi tahu tidak selamanya orang yang mengurus masjid itu termasuk orang-orang yang jujur.

Minggu, 25 September 2011

Kata Sepakat Ulama dalam Haramnya Musik

Kata Sepakat Ulama dalam Haramnya Musik

Berikut ini adalah bukti adanya ijma ulama tentang haramnya nyanyian plus alat musik sehingga tidaklah teranggap adanya orang-orang yang menyelisihi para ulama semenjak masa para shahabat.
فممن نقل الإجماع على تحريم الغناء:
1- أبو بكر الآجري (ت360هـ) : نقل إجماع العلماء على تحريم سماع آلات الملاهي
Di antara ulama yang menegaskan adanya ijma ulama tentang haramnya nyanyian adalah sebagai berikut:
Pertama, Abu Bakar al Ajurri yang wafat tahun 360 H. beliau mengatakan adanya ijma ulama akan haramnya mendengarkan alat musik.
2 – حكى أبو الطيب الطبري الشافعي (ت450هـ) : الإجماع على تحريم آلات اللهو وقال: إن استباحتها فسق
Kedua, Abu Thayyib al Thabari asy Syafii yang wafat pada tahun 450 H. Beliau menukil adanya ijma mengenai haramnya alat musik. Beliau juga mengatakan bahwa memainkan atau mendengarkan alat musik adalah kefasikan.

Senin, 19 September 2011

Ketika Sang Buah Hati Tak Kunjung Datang

Ketika Sang Buah Hati Tak Kunjung Datang


Rindang, sebut saja demikian. Wanita yang kini sedang dalam masa penantian yang amat panjang. Manisnya masa-masa awal pernikahan telah ia rasakan, tinggal satu pelengkap kebahagiaan yang belum didapatkannya, yaitu kehadiran sang buah hati. Bulan demi bulan, tahun demi tahun ia dan suaminya jalani. Hingga usia pernikahannya memasuki tahun ke-10, Allah belum juga menganugerahkan buah hati pada mereka berdua. Berbagai upaya telah mereka tempuh, namun apa daya, Sang Penguasa Takdir belum berkenan mengabulkan keinginan mereka.

Satu Bentuk Cobaan
Mungkin masih banyak pasangan suami istri lain yang bernasib serupa seperti Rindang dan suaminya. Bertahun-tahun berkeluarga, namun belum juga dikaruniai momongan. Sangatlah wajar jika manusia senantiasa menyenangi hal-hal yang indah di dunia ini.

Sabtu, 17 September 2011

Ketika Kita Ingin Dilihat

Ketika Kita Ingin Dilihat

Masya Allah......, antum sudah hafal 5 juz ???
Hmmm…

Secara fitrah manusia, pastilah senang jika dirinya dipuji. Saat pujian datang -apalagi dari seseorang yang istimewa dalam pandangannya- tentulah hati akan bahagia jadinya. Berbunga-bunga, bangga, senang. Itu manusiawi. Namun hati-hatilah duhai saudaraku, jangan sampai riya’ menghiasi amal ibadah kita karena di setiap amal ibadah yang kita lakukan dituntut keikhlasan.

Niat yang ikhlas amatlah diperlukan dalam setiap amal ibadah karena ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya suatu amal di sisi Allah. Sebuah niat dapat mengubah amalan kecil menjadi bernilai besar di sisi Allah dan sebaliknya, niatpun mampu mengubah amalan besar menjadi tidak bernilai sama sekali.

Kamis, 15 September 2011

Nailah Hasyim Shabri, wanita ‘alim masa kini

Nailah Hasyim Shabri, wanita ‘alim masa kini


Lahir tahun 1944, Beliau seorang wanita tangguh yang sorot matanya terpaku pada Baitul Maqdis… padanya terpendam kekuatan seorang laki-laki dan kelembutan seorang wanita. Ia tegar menghadapi penjajahan dengan segala kebengisannya, dan nekat menerjang rintangan yang penuh aral dan duri kaum Zionis, untuk menuju Masjidil Aqsha tanpa takut dan bosan. Ia tak berbeda seperti ibu-ibu Palestina lainnya yang pemberani, yang merelakan buah hati mereka untuk syahid demi membela kehormatan. Beliau seorang mujahidah, da’iyah, dan penulis: Sayyidah Nailah Hasyim Shabri, penulis kitab “Tafsir Al Mubshir Linuuril Qur’an (16 jilid)”, adalah salah seorang murabithah[1] di tanah suci kaum muslimin, Al Quds Palestina. Beliau adalah isteri dari Syaikh Dr. Ikrimah Shabri, Khatib Masjidil Aqsha, mantan Mufti Al Quds dan Kepala “Al Hai’ah Al Islamiyyah Al ‘Ulya” (Lembaga Tinggi Islam) di Al Quds.

Selasa, 13 September 2011

Bid’ah tidak sama dengan Mashalih Mursalah maupun Istihsan

Bid’ah tidak sama dengan Mashalih Mursalah maupun Istihsan

Banyak kalangan yang tergelincir dalam bid’ah karena rancu dalam memahami masalah ini. Mereka lantas berdalil dengan apa-apa yang tergolong mashalih mursalah untuk membenarkan amalan-amalan bid’ah. Karenanya, kita harus memahami perbedaan antara bid’ah, mashalih mursalah, dan istihsan secara fiqih; supaya jelas mana yang bid’ah dan mana yang bukan bid’ah.
Pertama-tama, kita harus tahu bahwa apa yang namanya ‘mashalih mursalah’ haruslah memperhatikan beberapa hal berikut:
A.    Ia harus sesuai dengan tujuan syari’at (yakni menjaga dien, akal, jiwa, harta, kehormatan, dan keturunan). Maksudnya, ia tidak boleh bertentangan dengan salah satu ajaran pokok syari’at, maupun dalil syar’i.
B.     Menentukan ada tidaknya maslahat -alias menggolongkan sesuatu ke dalam mashalih mursalah atau bukan- hanya bisa dilakukan pada hal-hal yang memang bisa dinilai secara logis. Artinya, bila kita renungkan dengan akal, akal bisa menerimanya.

Minggu, 11 September 2011

Penghuni Neraka Terbanyak...

Penghuni Neraka Terbanyak...


Ditulis oleh: Muhammad Wasitho, Lc
Di antara prinsip akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan merupakan ijma’ mereka adalah meyakini bahwa surga dan neraka adalah makhluk yang Allah telah ciptakan dengan haq dan Dia menetapkan calon penghuni bagi keduanya. Allah jadikan Surga sebagai tempat tinggal abadi yang penuh dengan berbagai kenikmatan bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya, senantiasa berbuat amal shalih dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan neraka Dia jadikan sebagai tempat tempat tinggal yang mengerikan dan membinasakan bagi setiap orang kafir, musyrik, munafik dan durhaka kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“(Surga itu) telah dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa.” [QS. Ali Imran: 132] dan firman-Nya: Neraka itu telah dipersiapkan bagi orang-orang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 24, QS. Ali Imran: 131]

Sabtu, 10 September 2011

Ketika Dunia Menjadi Tujuan Utama

Ketika Dunia Menjadi Tujuan Utama

مَنْ كَانَ هَمُّهُ الآخِرَةَ؛ جَمَعَ اللهُ شَمْلَهُ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ، وَمَنْ كَانَتْ نِيَّتُهُ الدُّنْيَا؛ فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ ضَعْيَتَهُ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَهُ

 “Barangsiapa yang hasratnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan kekuatannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. Namun barangsiapa yang niatnya mencari dunia, Allah akan menceraiberaikan urusan dunianya, dan menjadikan kefakiran di antara kedua pelupuk matanya, dan dunia tidak akan menghampirinya kecuali sebesar apa yang telah ditakdirkan baginya.”
[Hadits Shahih, lih. ash-Shahihah No. 404 karya Imam al-Albani rahimahullah]

Rabu, 07 September 2011

Sudahkah Hidup Anda Benar-benar Bertauhid...?

Sudahkah Hidup Anda Benar-benar Bertauhid...?

Seringkali dalam menjalani hidup di dunia ini, kita terlalu sering untuk berleha – leha (bersantai ria) tanpa mempedulikan tujuan hidup kita. Bercanda tanpa arah, serta bertindak seakan tak pernah ada dosa. Terlena…barangkali inilah kata yang tepat untuk mewakili kehidupan kita yang seringkali kita gunakan untuk bercanda dari pada beribadah, seringkali kita habiskan untuk banyak tertawa dan sedikit menangis. Padahal seandainya kita mengetahui apa yang diketahui oleh Nabi kita yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kita akan lebih banyak menangis daripada tertawa.
Kembali pada tujuan hidup kita. Banyak di antara kita yang telah mengetahui tujuan hidupnya. Namun seringkali mereka acuh padanya. Entah apa yang menyebabkan itu semua, semoga kita segera menyadarinya, bertaubat pada-Nya dan kembali menjalani tujuan hidup kita sebagai seorang hamba.