Jumat, 30 Maret 2012

Kewajiban Mengikuti AL-Qur'an Dan As-Sunnah Berdasarkan Pemahaman Salafush Shalih

Kewajiban Mengikuti AL-Qur'an Dan As-Sunnah Berdasarkan Pemahaman Salafush Shalih 
Oleh Syaikh Abdul Malik bin Ahmad bin Al-Mubarak Ramadhani Al-Jazairi 

Sesungguhnya jalan yang sama sekali tidak pernah diperselisihkan oleh kaum muslimin baik di masa lampau maupun saat ini adalah jalan al-Kitab dan as-Sunnah, jalan yang senantiasa diridhai Allah Ta’ala. Pada jalan itulah mereka datang dan pada jalan itu pula mereka muncul. Meskipun mereka berselisih dalam cara-cara pengambilan dalil dari kedua sumber tersebut.

Kesepakatan mereka itu disebabkan Allah telah menjamin kelurusan bagi pengikut al-Kitab, sebagaimana yang Dia firmankan lewat lisan bangsa Jin yang beriman.

قَالُوا يَاقَوْمَنَآ إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنزِلَ مِن بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِّمَابَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُّسْتَقِيمٍ



Hai kaum kami, sesungguhnya kami tekah mendengarkan Kitab (al-qur’an) yang diturunkan setelah Musa yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. [Al–Ahqaf : 30]

Minggu, 25 Maret 2012

Syi'ah dan Yahudi Bagai Pinang Tak Berbelah

Syi'ah dan Yahudi Bagai Pinang Tak Berbelah

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Orang-orang yang datang sesudah mereka -sesudah Muhajirin dan Anshar- berdoa; Robbanaghfirlanaa wa li ikhwaaninalladziina sabaquuna bil iimaan, wa laa taj’al fii quluubinaa ghillal liliadziina aamanuu. Robbanaa innaka ro’uufurr rahiim. “Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah terlebih dahulu beriman, dan janganlah Kau jadikan di dalam hati kami perasaan dengki terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Lembut lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Hasyr: 10)
Imam Ibnu Abil ‘Izz al-Hanafi rahimahullah berkata, “Maka siapakah yang lebih sesat daripada orang yang di dalam hatinya terdapat perasaan dengki terhadap kaum mukminin terbaik dan pemimpin para wali Allah ta’ala setelah para Nabi? Bahkan Yahudi dan Nasrani memiliki satu kelebihan di atas mereka.

Minggu, 18 Maret 2012

Mungkinkah Kepemimpinan Yang Adil dapat Terwujud..?

Mungkinkah Kepemimpinan Yang Adil dapat Terwujud..?

Jawabannya adalah sangat mungkin sekali..
bagaimana cara mewujudkannya..?
berikut ini sebuah solusi yang mudah-mudahan bermanfa'at bagi yang berkenan membacanya..

Cara tepat mewujudkan Kepemimpinan yang Adil
Agama Islam adalah agama yang sangat sempurna. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Tercermin dalam surat an-Nahl/16 ayat 89, Allah Ta'ala berfirman:

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ


"Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitâb (Al-Qur`ân) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri" [an-Nahl/16:89]

Rabu, 07 Maret 2012

Malam dan Siang hanyalah sebuah perjalanan

Malam dan Siang hanyalah sebuah perjalanan
Oleh Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim

Saudaraku semuslim…
Malam dan siang hanyalah sebuah perjalanan yang selalu dilalui oleh setiap insan, dia melewatinya selangkah demi selangkah sehingga sampai pada akhir sebuah perjalanan. Jika Anda bisa mempersembahkan sebuah perbekalan pada setiap langkah tersebut, maka lakukanlah, karena tidak lama lagi perjalanan ini akan berakhir, bahkan dia berlari dengan lebih cepat dari yang engkau bayangkan. Maka bekalilah dirimu dalam perjalanan ini dan lakukanlah kewajibanmu, seakan-akan engkau sedang ada dalam perjalanan yang banyak mengandung bahaya para perampok.