Selasa, 09 Agustus 2011

Barakah dalam Makanan Sahur

Barakah dalam Makanan Sahur
Pembaca sekalian, makan sahur merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan bagi orang yang akan berpuasa. Tidak hanya dalam puasa Ramadhan yang wajib saja, melainkan juga dalam puasa sunnah. Keutamaan yang luar biasa dari makan sahur dapat kita cermati dalam pembahasan berikut ini.
Perlu diketahui sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan sahuur (السَحُور), secara bahasa Arab berarti makanan yang disantap sebelum berpuasa. Adapun suhuur (سُحُور), adalah perbuatan menyantap makanan sahur. Penyebutan dan penggunaan kedua istilah ini kerap terbalik dalam bahasa Indonesia.
Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan tentang keutamaan makanan sahur, diantaranya dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu beliau berkata, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam makanan sahur terdapat barakah" (Muttafaqun 'alaih)

Barakah maknanya ialah kebaikan yang tetap dan banyak. Barakah dalam hadits ini, mencakup baik makanan sahur (as sahuur), maupun perbuatan sahur itu sendiri (suhuur). Akan tetapi riwayat hadits yang lebih banyak digunakan ialah as sahuur, makanan sahur.
Keutamaan Makanan Sahur
Barakah dalam makanan sahur, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Daqiqil 'Ied rahimahullah, mencakup kebaikan dalam perkara ukhrawiyah, berupa menegakkan sunnah Nabi yang dapat mendatangkan pahala bagi pelakunya, maupun kebaikan duniawi seperti kuatnya badan orang yang makan sahur dan berpuasa, dibandingkan dengan yang tidak makan sahur.
Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan dengan lebih detail lagi tentang berbagai kebaikan dalam makanan sahur, ditinjau dari berbagai sisi, sebagai berikut.
  • Mengerjakan dan meneladani sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam
  • Menyelisihi ahli Kitab, berdasarkan hadits dari Amru bin Al Ash dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda, "Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab ialah makan sahur" (HR. Muslim)
  • Menguatkan badan orang yang berpuasa dalam melaksanakan ibadah
  • Menambah kekuatan agar semakin rajin beribadah
  • Menolak buruknya akhlaq yang dapat timbul akibat rasa lapar
  • Dapat menjadi sebab untuk bershadaqah kepada yang membutuhkan makanan sahur, atau dapat juga menjadi kesempatan untuk makan berjamaah (yang hal tersebut juga merupakan sunnah Nabi –pent)
  • Menjadi sebab dzikir dan doa pada waktu terkabulkannya doa, waktu sahur juga dapat dimanfaatkan untuk menambah sholat malam
  • Waktu sahur dapat digunakan untuk berniat puasa, terutama bagi mereka yang sering lalai dan tidak berniat sebelum tidurnya
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, "Adapun barakah makanan sahur secara dhahir (nampak), yaitu dengan kuatnya badan ketika berpuasa, menjadikannya rajin beribadah, menjadikannya termotivasi ingin menambah lagi amalan puasanya, karena nampak ringan puasa baginya setelah makan sahur, dan inilah makna yang benar dari makan sahur. Kemudian juga dengan bangun sahur dapat menjadikannya berdoa dan berdzikir di waktu yang mulia, yaitu waktu ketika turun Ar Rahmah, dan diterimanya doa dan diampuninya dosa. Seorang yang bangun sahur dapat berwudhu kemudian shalat malam, kemudian mengisi waktunya dengan doa, dzikir, dan shalat malam, dan menyibukkan diri dengan ibadah lainnya hingga terbit fajar."
Demikian pula, Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur. Dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, "Makanan sahur adalah makanan yang barakah maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun seorang dari kalian hanya sahur dengan meneguk air, karena sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur". (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya 3/44, 12 berkata Al Mundziri dalam At Targhib wa At Tarhib 2/139 : riwayat Ahmad dan sanadnya kuat, dan berkata Al Haitsami dalam Al Majmu' 3/150 : riwayat Ahmad dan didalamnya terdapat Rifa'ah, aku tidak mendapati keterangan tentang tsiqahnya maupun kritikan atasnya, adapun rijal lainnya shahih)
Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya (5/194) juga meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Umar radhiyallaahu 'anhuma, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur"
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Makan Sahur
Diutamakan mengakhirkan makan sahur di akhir waktunya, selama tidak khawatir akan terbitnya fajar. Berdasarkan hadits yang marfu' dari Abu Dzar, "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka" (HR. Ahmad, sanadnya dha'if). Sedangkan dari hadits Anas bin Malik, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhuma beliau berkata, "Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, kemudian kami berdiri untuk mengerjakan shalat." Anas berkata, "Aku berkata kepada Zaid, 'Berapa rentang waktu antara adzan dan sahur?' Zaid menjawab, 'Kira-kira 50 ayat'" (Muttafaqun 'alaih)
Sebagian orang justru begadang dari awal hingga tengah malam, lalu meninggalkan makan sahur. Perbuatan ini jelas-jelas menyelisihi sunnah, karena makan sahur sangat ditekankan dan dianjurkan, walau dengan makanan atau minuman yang sedikit.
Diantara makanan yang baik untuk sahur ialah kurma, berdasarkan sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, "Makanan sahur yang paling nikmat bagi seorang mukmin, adalah kurma" (HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban)
Sebagian orang mengira bahwa ketika sahur wajib baginya untuk berhenti, atau minimal mengira bahwa dianjurkan baginya berhenti, sebelum waktu fajar tiba. Anggapan ini tidak ada dalilnya. Bahkan mereka diperintahkan untuk tetap makan dan minum hingga terbit fajar.
  وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
"Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar" [QS. Al-Baqarah : 187]
Sehingga dalam ayat ini jelaslah bagi kita, bahwa akhir waktu bagi makan dan minum adalah terbitnya fajar.
Demikianlah apa yang bisa kami sampaikan mengenai keutamaan makanan sahur. Wa shallallaahu 'ala nabiyyina muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi wa sallam.
Rujukan :
"Barakah As Sahuur" http://haddady.com/ra_page_views.php?id=315&page=19&main=7
"Min Barakah As Sahuur" http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=62900
Penulis: Yhouga Pratama
Artikel www.muslim.or.id

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم تسحروا فإن في السحور بركة.

متفق عليه


قال ابن حجر

الْبَرَكَةَ فِي السُّحُورِ تَحْصُلُ بِجِهَاتٍ مُتَعَدِّدَةٍ ,
وَهِيَ اِتِّبَاعُ السُّنَّةِ ,
وَمُخَالَفَةُ أَهْلِ الْكِتَابِ ,
وَالتَّقَوِّي بِهِ عَلَى الْعِبَادَة ,
وَالزِّيَادَةُ فِي النَّشَاطِ ,
وَمُدَافَعَةُ سُوءِ الْخُلُقِ الَّذِي يُثِيرُهُ الْجُوعُ ,
وَالتَّسَبُّبُ بِالصَّدَقَةِ عَلَى مَنْ يَسْأَلُ إِذْ ذَاكَ أَوْ يَجْتَمِعُ مَعَهُ عَلَى الأَكْلِ ,
وَالتَّسَبُّبُ لِلذِّكْرِ وَالدُّعَاءِ وَقْتَ مَظِنَّةِ الإِجَابَةِ ,
وَتَدَارُكُ نِيَّةِ الصَّوْمِ لِمَنْ أَغْفَلَهَا قَبْلَ أَنْ يَنَامَ .

قَالَ اِبْنُ دَقِيقِ الْعِيدِ : هَذِهِ الْبَرَكَةُ يَجُوزُ أَنْ تَعُودَ إِلَى الأُمُورِ الأُخْرَوِيَّةِ فَإِنَّ إِقَامَةَ السُّنَّةِ يُوجِبُ الأَجْرَ وَزِيَادَتَهُ , وَيُحْتَمَلُ أَنْ تَعُودَ إِلَى الأُمُورِ الدُّنْيَوِيَّةِ كَقُوَّةِ الْبَدَنِ عَلَى الصَّوْمِ وَتَيْسِيرِهِ مِنْ غَيْرِ إِضْرَارٍ بِالصَّائِمِ .

قال النووي
وَأَمَّا الْبَرَكَة الَّتِي فِيهِ فَظَاهِرَةٌ ; لأَنَّهُ يُقَوِّي عَلَى الصِّيَام ,
وَيُنَشِّط لَهُ ,
وَتَحْصُلُ بِسَبَبِهِ الرَّغْبَة فِي الازْدِيَاد مِنْ الصِّيَام ; لِخِفَّةِ الْمَشَقَّة فِيهِ عَلَى الْمُتَسَحِّر , فَهَذَا هُوَ الصَّوَاب الْمُعْتَمَد فِي مَعْنَاهُ ,
وَقِيلَ : لأَنَّهُ يَتَضَمَّن الاسْتِيقَاظ وَالذِّكْر وَالدُّعَاء فِي ذَلِكَ الْوَقْت الشَّرِيف , وَقْت تَنْزِل الرَّحْمَة , وَقَبُول الدُّعَاء وَالاسْتِغْفَار , وَرُبَّمَا تَوَضَّأَ صَاحِبه وَصَلَّى , أَوْ أَدَامَ الاسْتِيقَاظ لِلذِّكْرِ وَالدُّعَاء وَالصَّلاة , أَوْ التَّأَهُّب لَهَا حَتَّى يَطْلُع الْفَجْر .

ويضاف : صلاة الله وملائكته على المتسحرين .

فعن أبي سعيد الخدري عن النبي صلى الله عليه وسلم : (( السحور أكلة بركة فلا تدعوه ، ولو أن يجرع أحدكم جرعة من ماء ، فإن الله وملائكته يصلون على المتسحرين ))

رواه الإمام احمد في المسند (3/44،12)
وقال المنذري في الترغيب والترهيب (2/139) : (رواه احمد وإسناده قوي) ،
وقال الهيثمي في المجمع (3/150) : ( رواه أحمد وفيه رفاعة ، ولم أجد من وثّقه ولاجرحه ، وبقية رجاله رجال الصحيح )

وقد اخرج ابن حبان في صحيحه(5/194) الجملة الأخيرة منه [إن الله وملائكته يصلون على المتسحرين ] عن ابن عمر – رضي الله عنهما –

المرجع
كتاب التبرك أنواعه وأحكامه ( رسالة دكتوراه )
تأليف د.ناصر بن عبد الرحمن الجديع



والله الموفق  


عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "تسحروا فإن في السحور بركة".رواه البخاري ومسلم .

معاني المفردات :
 السحور : بفتح السين اسم للطعام الذي يتسحر به ، وبضمها اسم للفعل نفسه ، ويصح في الحديث الوجهان ولكن الفتح أكثر استعمالاً في الرواية .
 بركة : البركة الخير الكثير .
التعلــيق :
1- السحور من الآداب المستحبة المتأكدة التي ينبغي للصائم أن يحافظ عليها
2- في السحور بركات كثيرة ومنها :
 أ- أن فيه امتثالاً لسنة النبي صلى الله عليه وسلم واقتداء به
ب- فيه مخالفة لأهل الكتاب لحديث عمرو بن العاص عن النبي صلى الله عليه وسلم ( فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر ) أخرجه مسلم.
ج- التقوّي على الصيام إذ يهون من مشقته على الصائم بخلاف من لم يتسحر .
د- أنه سبب للقيام آخر الليل وذكر الله والدعاء والاستغفار .
هـ أنه عون على شهود صلاة الفجر في الوقت ومع الجماعة
و_ أنه عون على الصدقة فقد يوافق مسكيناً يسأل الطعام أو هو يرسل إلى من يحتاج من فقير ومسكين .
3- الأفضل تأخير السحور إلى آخر الوقت ما لم يخش الفجر للأحاديث الدالة على استحباب تأخيره ومنها حديث أبي ذر مرفوعاً (لا يزال الناس بخير ما أخروا السحور وعجلوا الفطر ) رواه أحمد وفي إسناده ضعف ولحديث أنس بن مالك ، عن زيد بن ثابت رضي الله عنهما قال : (تسحَّرنا مع رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ثم قام إلى الصلاة ، قال أنس : قلت لزيد : كم كان بين الأذان والسَّحور ؟ قال : قدر خمسين آية ) متفق عليه.
4- من الناس من يتعشى أول الليل أو في نصفه ثم لا يتسحر بعد ذلك وهو خلاف السنة ، فإن السحور متأكد ولو بشيء قليل يصدق عليه اسم السحور من مأكول أو مشروب
5- من خير ما يتسحر به المسلم التمر لقوله صلى الله عليه وسلم (نعم سحور المؤمن التمر) رواه ابو داود وابن حبان .
6- من الناس من يظن أنه إذا تسحر وجب عليه الإمساك أو أنه يستحب له ولو لم يطلع الفجر وهذا ظن لا دليل عليه بل له أن يأكل ويشرب إلى أن يطلع الفجر لقوله تعالى (وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسود من الفجر) فجعل نهاية وقت الأكل طلوع الفجر .

0 tanggapan:

Posting Komentar

dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih