Meraih
Kebahagiaan Hakiki
إن
الحمد لله، نحمده ونستعينه، ونستغفره، ونستهديه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا،
وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله
إلا الله وحده لا شريك له وأن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده
اللهم صلي وسلم على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم و على آل إبراهيم إنك حميد
مجيد
Kaum
Muslimin yang berbahagia.. saudaraku seiman.. saudaraku seislam.. yang
dirahmati oleh Allah..
Kalimat
“Bahagia”.. paling sering disampaikan.. dan juga diucapkan oleh setiap orang
yang ada di dalam hidup ini..
Dan
sesuatu yang paling sering dikejar orang adalah “Bahagia”..
Berbagai
macam level manusia.. berbagai macam setatus orang.. yang dicari semua adalah
kalimat “bahagia”..
Namun
yang disayangkan.. diantara manusia.. wabil khushus Muslim.. tersesat didalam
berjalan untuk mengejar kebahagiaan..
Kalau
kita melihat.. manusia di dalam hidup ini.. yang dicari tidak lain adalah..
mengejar kemanfaatan.. kemudian berjalan untuk mengejar kemanfaatan tersebut..
dan adanya kemauan yang tinggi untuk meraihnya..
Ada
sebagian orang.. menyimpulkan bahwa.. “Bahagia” adalah banyaknya harta..
Ternyata
kita temukan orang yang memiliki harta berlimpah.. sirna berbagai macam
kebahagiaan dari kehidupannya..
Ada
sebagian orang yang menyangka bahwa kebahagian karena memiliki teman yang
banyak.. jaringan bisnis yang luas.. keluarga besar yang mendukung
kehidupannya.. ternyata banyak orang-orang yang telah memiliki itu semuanya..
sirna kebahagiaan dari dirinya..
Diantara
mereka ada yang menyimpulkan bahwa kebahagiaan didapat ketika telah memiliki
popularitas yang tinggi.. ketenaran yang luas.. ternyata mereka-mereka yang
telah tenar dan memiliki popularitas.. mendapatkan berbagai macam
kehidupan-kehidupan yang nista..
Kita
juga temukan.. dari berbagai macam kenyataan.. berapa banyak yang telah sukses
sacara duniawi.. popularitasnya tinggi.. dan tenar.. ternyata mengakhiri
hidupnya dengan sangat mengenaskan..
Ada
diantara mereka yang menyimpulkan bahwa kebahagiaan didapat karena banyaknya
melakukan wisata perjalanan ke luar negri.. bahkan semua pesawat telah dinaikin..
hotel telah dimasuki berbagai macam bintangnya.. semua negara mungkin telah
diinjak.. kecuali Makkah Madinah.. ternyata tidak mendapat itu semua..
Kalau
memang begitu..?
Kaum
Muslimin yang berbahagia.. saudara saudariku yang dicintai Allah.. dimana
kebahagiaan itu semua..?
Sebetulnya
kebahagiaan.. adalah kondisi kejiwaan.. yang mampu beradaptasi pada setiap
perubahan..
Kalau
memang kita kaya siap.. maka miskin juga siap.. kalau kita sehat juga siap..
maka ketika sakit juga harus siap.. ketika kita menghadapi berbagai macam
kesulitan-kesulitan hidup ini.. kita sudah mendapatkan kemudahan.. maka saat
mudah siap.. kesulitan juga siap.. saat kita gembira juga siap.. maka sedih
juga siap..
Kebahagiaan
seseorang.. ada pada fokus dan konsentrasi dia kepada Allah dengan beramal
berbagai macam amal keakhiratan.. sehingga orang yang berbahagia sangat anti
bahkan tidak mau keluar keringat kalau tidak ada surganya.. karena dia memiliki
prinsip..
من حسن إسلام
المرء تركه ما لا يعنيه
“pertanda
kebaikan Islam seseorang mampu meninggalkan sesuatu yang tidak ada gunanya” [1]
Bahkan
kebahagiaan adalah.. orang saat sudah meraih redha Allah pada puncaknya..
Kebahagiaan.. sebesar
apapun permasalahan hidup ini.. ia mampu menghadapinya dengan lapang dada..
tenang hati.. dan qana’ah terhadap pemberian Allah.. yang penting halal..
Dan yang tidak
kalah pentingnya adalah fokus konsentrasi menghadap Allah dengan beramal
keakhiratan..
Itulah yang
dimaksud dari firman Allah subhanahu wata’ala..
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ
“barang siapa
yang beramal shalih baik laki dan perempuan sementara dia mu’min maka akan Aku
berikan kehidupan yang menyenangkan membahagiakan” [2]
Kebahagiaan
mampu mencintai apa yang kita kerjakan.. bukan mengerjakan apa yang kita
cintai..
Kebahagiaan.. merupakan
suatu usaha terus menerus.. untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang
lebih baik..
Kebahagiaan
mampu menjadikan musibah orang lain menjadi pelajaran.. tidak menunggu kita
kena musibah baru mengambil pelajaran..
Kebahagiaan
merupakan suatu sikap tidak frustasi untuk menghadapi masa yang akan datang..
dan tidak trauma terhadap masa yang lalu.. dan tidak menghayal untuk mewujudkan
cita-cita pada hari ini..
Dengan
demikian.. apa pun yang sekarang ini dilakukan seorang Muslim yang ingin
mengejar kebahagiaan.. semua pada akhirnya adalah ingin mencari ridha Allah..
mengejar akhirat.. dan yang tidak kalah pentingnya.. seluruh memiliki suatu
konsep.. “Akhirat Oriented” yaitu orientasi akhirat..
Kaum Muslimin
yang berbahagia..
Kita telah
banyak mendengar.. dari omongan orang.. dari pernyataan orang-orang awam.. “bahwa
saya sekarang ini hidup tidak bahagia..” baik dari kalangan bisnisman.. atau
pejabat.. politikus atau orang awam..
Namun yang kita
sayangkan.. usaha untuk mengejarnya lemah sekali..
Seorang Mu’min
yang hakiki.. dia memahami dengan sebaik-baiknya.. kebahagiaan hanya bisa
diwujudkan dari dalam dirinya.. kekuatan yang mampu mendobrak mewujudkan suatu
perkara ke alam realita.. sehingga membuahkan sikap bersyukur ketika
mendapatkan ni’mat.. bersabar ketika mendapatkan musibah.. dan beristighfar
ketika melakukan dosa-dosa..
Inilah akhirnya
kita sampai pada suatu kesimpulan..
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا
“adapun
orang-orang yang bahagia maka mereka berada di dalam jannah.. surga khalidina
fiha.. kekal di dalamnya” [3]
Siapa mereka..?
tidak lain.. mereka yang mampu mewujudkan qana’ah.. menjaga lisannya..
memanfaatkan waktunya untuk ibadah dan mendekatkan kepada Allah.. yang telah
Rasulullah sarankan..
احْرِصْ عَلى مَا
يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“berusahalah
untuk mengejar sesuatu yang paling bermanfaat dalam hidup ini, dan mintalah
bantuan kepada Allah yang ada di atas langit sana, dan jangan melemah” [4]
Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam menegaskan juga kepada kita..
عَجَبًا
لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ
“saya heran
terhadap urusan orang mu’min..”
إِنَّ
أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ
“sesungguhnya
semua perkara yang dihadapi seorang mu’min itu baik..”
وَلَيْسَ
ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ
“dan hal itu
tidak akan terjadi kecuali bagi seorang mu’min..”
إِنْ
أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“kalau
mendapatkan keni’matan syakara (syukur) maka itu baik buat dia..”
وَإِنْ
أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“kalau mendapatkan
bencana mushibah shabara (sabar) maka itu baik buat dia” [5]
Maka disini ada
tips untuk mendapatkan kebahagiaan..
*Yang Pertama..
wujudkan iman kepada Allah subhanahu wata’ala.. dengan sebenar-benarnya iman..
karena iman lah yang memberikan kekuatan di dalam diri kita.. untuk memancarkan
energi kesabaran, ketabahan, dan ketawakalan kita kepada Allah..
*Kemudian yang
Kedua.. kita harus percaya akan kemampuan Allah.. Allah maha mampu melakukan
segala sesuatu.. termasuk merubah dari kesedihan menjadi kegembiraan.. dari
kesulitan menjadi kemudahan.. dari kekurangan menjadi kecukupan.. dan kita
harus percaya terhadap taqdir Allah.. yang baik.. yang buruk.. semua pada
dasarnya adalah ketetapan Allah subhanahu wata’ala.. Allah mengetahui segala
sesuatu sebelum terjadi.. mencatat di lauhul mahfudh segala sesuatu yang belum
terjadi.. menghendaki kalau terjadi.. dan menciptakan itu semuanya.. setelah
terjadi..
Lalu yang tidak
kalah pentingnya.. kita harus mampu merubah kebiasaan buruk kita.. tidak ada suatu
kata “tidak bisa”.. “aku sudah kadung tidak ada”.. bahkan kita harus bisa
merubah.. kita harus bisa lebih baik.. jangan membenarkan kebiasaan.. bahkan
yang kita harus lakukan adalah membiasakan kebenaran.. kemudian.. carilah
kebahagiaan ada di dalam diri kita.. jangan sampai mencari di luar..
kebahagiaan bukan ada di dinding-dinding rumah mewah.. begitu juga kebahagiaan
di gemerlapnya perhiasan.. atau mobil yang mewah.. akan tetapi kebahagiaan ada
di dalam diri kita..
Yang tidak
kalah pentingnya.. kita harus menjadikan orang-orang yang bahagia itu sebagai
panutan.. puncaknya adalah para Rasul.. para Aulia.. dan semua mereka-mereka
yang mengikuti manhaj yang mulia ini..
Dan yang tidak
kalah pentingnya.. siapa ingin bahagia..? usahakan di dalam hidup ini mampu
membahagiakan orang lain.. menghadirkan kemanfaatan di dalam hidup ini.. bahkan
kita harus menjadi seperti pohon kurma.. tidak ada satu bagian pun kecuali
bermanfaat.. sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan..
أحبُّ الناس إلى
الله أنفعهم للناس
“manusia yang
paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk sesama manusia” [6]
Dan juga
kebahagiaan ini bisa hadir di dalam diri kita.. ketika sekarang kita mencoba
untuk membenahi tujuan hidup kita.. semakin tujuan kita itu semakin terang
semakin jelas.. maka kebahagiaan dan arah kebahagiaan semakin jelas.. siapa
yang hidup tujuannya baik akan mendapatkan kebahagiaan.. dan siapa yang hidup
tujuannya jelek maka akan menghadapi dan mendapatkan kesengsaraan..
Inilah yang
bisa saya tegaskan.. dan saya akhiri.. hilangkan stress.. kita tidak perlu
susah.. untuk apa kita hidup susah..? hidup ini sementara.. hidup ini penuh
dengan cobaan.. hidup ini adalah merupakan suatu permasalahan problem yang
terus up-date dan terus dinamis.. coba kita perkecilkan masalah.. kita
sederhanakan yang rumit.. dan jangan membesar-besarkan permasalahan..
Hindari
berbagai macam bentuk stress.., panik.., atau tegang.., atau yang tidak kalah
pentingnya.. terlalu diporsir.. ya.. memaksakan sesuatu yang tidak mungkin..
tidak bisa kita lakukan.. tanpa mengerahkan sebab-sebab berarti kita telah
membunuh waktu.. membunuh karakter.. dan membunuh prestasi hidup kita..
Dengan
demikian.. kita sebagai seorang mu’min.. yang dikatakan oleh Allah subhanahu
wata’ala.. di dalam banyak ayat.. dan juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam banyak hadits.. punya potensi kebahagiaan.. diantaranya..
قَدْ أَفْلَحَ
الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2)
“( 1
) Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, ( 2 ) (yaitu)
orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya”
Dan juga di
dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam..
المؤمن الذي
يخالط الناس ويصبر على أذاهم خير من المؤمن الذي لا يخالط الناس ولا يصبر على
أذاهم
“seorang mu’min
yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguan mereka itu lebih baik
dari pada seorang mu’min yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar
dengan gangguan mereka“ [7]
Masya’Allah..
berarti mu’min itu punya potensi..
المؤمن القوي
خير و أحب إلى الله من المؤمن الضعيف
“seorang mu’min
yang kuat itu lebih dicintai oleh Allah ketimbang seorang mu’min yang lemah” [8]
Berarti mu’min
itu punya potensi..
Mari.. kita
sebagai seorang mu’min tidak boleh lemah.. kita harus kuat..
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم
مُّؤْمِنِينَ
“janganlah kamu
merasa terhina.. merasa rendah.. kamu itu sebetulnya adalah mulia.. tinggi
hebat.. asalkan kamu betul-betul beriman kepada Allah subhanahu wata’ala” [9]
Itulah puncak
dari pada kebahagiaan.. sehingga..
رَبَّنَا آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
“wahai Rab kami.. karuniailah kami kebahagiaan di dunia..”
Merupakan suatu
kebaikan dunia.. “kebahagiaan dunia”
وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً
“dan karuniailah
kami kebahagiaan di akhirat..”
Kebahagiaan
akhirat..
Dan puncaknya
adalah..
وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ
“dan jagalah
kami dari ‘adzab neraka” [10]
Maka kita
berdo’a kepada Allah subhanahu wata’ala.. dengan do’a kemuliaan..
رَبَّنَا هَبْ
لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya
Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa” [11]
رَبَّنَا هَبْ
لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
Yang
menghadirkan kebahagiaan dan menenangkan pandangan kita..
وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan jadikanlah
kami sebagai panutan orang-orang yang bertaqwa dengan memulai diri kita menjadi
orang yang bertaqwa.. kemudian kita akan menjadi panutan orang yang bertaqwa..
itulah puncak dari pada kesuksesan keberhasilan dan kebahagiaan seorang
mu’min..
أقول قولي هذا
واستغفر الله لي ولكم واستغفر الله العظيم إن الله هو الغفور الرحيم
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tulisan
di atas merupakan sebuah ceramah yang disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Ahmad
Zaenal Abidin bin Syamsuddin, Lc hafidhahullahu ta’ala, yang saya ambil dari
youtube pemilik Akun Yufid TV yang berjudul “Tips dan Cara Agar Hidup Bahagia”,
yang kemudian saya tuangkan dalam bentuk tulisan dengan beberapa tambahan yang
saya anggap perlu untuk ditambahkan dengan tidak merubah atau mengurangi
keilmiahan isi ceramah yang Beliau sampaikan yang mudah-mudahan dapat
bermanfaat dan dapat diambil manfaatnya, dan saya menulis isi ceramah tersebut
dengan berusaha mencantumkan sumber rujukan dari setiap dalil yang disampaikan
sehingga mudah-mudahan dapat menambah kekuatan ilmiah dari ceramah yang Beliau
sampaikan,
Demikian
apa yang bisa saya usahakan, kurang lebihnya mohon maaf
Ditulis
di Cileungsi, Tanggal 8 Jumadil Ula 1434 H, atau 20 Maret 2013 M
Akhukum
fillah
Abu
Hanifah ‘Alim bin Iryani Heri Atmaja bin Martadimulya bin Mangunharja bin
Mangun Ali Mudi Mangun Negara Al-Bantuliy
[1] حديث حسن، رواه الترمذي
(2317) وغيره، وهو الحديث الثاني عشر من الأربعين للنووي
[2] Surat A-Nahl : Ayat-97
[3] Surat Huud : Ayat-108
[4] رواه مسلم كتاب القدر (4
/ 2052) (رقم : 2664) ,في صحيح مسلم من حديث أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه
[5] حديث صهيب عند مسلم في
" صحيحه " رقم (2999)
[6] رواه ابن أبي الدنيا في
قضاء الحوائج ، والطبراني في الكبير نقلا عن الألباني في صحيح الجامع برقم 147 ،
وسلسلة الأحاديث الصحيحة رقم 906
[7] (1)
حديث صحيح
: رواه الترمذي (2507) ، وابن ماجه (4032) ، والبخاري في الأدب المفرد (388) ،
وأحمد (5 / 365) ، من حديث شيخ من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم وصححه
الألباني في الصحيحة (939)
[8] رواه مسلم كتاب القدر (4
/ 2052) (رقم : 2664)
[9] Surat Ali Imran : Ayat-139
[10] Surat Al-Baqarah : Ayat-201
4 tanggapan:
sangat bermanfaat, barakallahu fiikum ya akhi.
mantap sekali isinya.... semoga bermanfaat :D
ini juga insyaAllah bagus... monggo
http://www.youtube.com/watch?v=IRgEXwJour4
== sharing is caring == :D
kebenaran yang hakiki adlah dari Allah SWT
senang kalau baca2 artikel di sini bagus
Posting Komentar
dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih