Sabtu, 17 November 2012

Aqidah Salaf Anti Virus Kesesatan

Aqidah Salaf   Anti Virus Kesesatan
Mungkin Kebanyakan dari kita sudah mengetahui betapa pentingnya Program Aplikasi Anti Virus untuk melindungi Komputer kita dari berbagai macam virus yang mungkin dapat mengancam Komputer kita..

Sehingga banyak sekali produk-produk Program Aplikasi Anti Virus yang ditawarkan untuk kita pergunakan.. sehingga kita bisa memilih mana yang kita sukai..


Mengingat betapa pentingnya hal tersebut sehingga saya rasa tidak ada diantara kita yang tidak pakai Aplikasi Anti Virus di Komputer kita.. saya yakin semua pasti pakai..

Akan tetapi ya ikhwan sekalian.. tahukah Antum...
Bahwasannya ada sesuatu yang lebih penting yang harus kita perhatikan dan jauh lebih berhak lagi untuk kita lindungi ketimbang komputer kita..

Apa itu ?

dia adalah Aqidah kita..


Aqidah ya ikhwan.. mari kita lindungi Aqidah kita dari berbagai macam virus yang bertebaran di sekitar kita..

betapa banyak saudara-saudara kita yang terserang dan terjangkit virus dalam masalah aqidah... (entah itu Aqidah Khowarij, Aqidah Mu'tazilah, Aqidah Jahmiyah, dan Aqidah-aqidah sesat yang lainnya)
sehingga Aqidah mereka menyimpang dari Aqidah yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad صلى الله عليه ؤسلم

Lalu dengan apa kita melindungi Aqidah kita ?


kita lindungi Aqidah kita dengan meruju' kepada Aqidahnya Para Salaful Ummah..

kita kembalikan pemahaman Aqidah kita kepada Aqidah Salaf..

kenapa harus mereka..?..

karena aqidah mereka adalah Aqidah yang selamat, yang telah direkomendasikan oleh Nabi kita Muhammad صلى الله عليه وسلم ..
Beliau صلى الله عليه وسلم bersabda,
خَيْرُ النَّاسِ قرني ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
 “Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi’in) dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (tabi’ut tabi’in).” (Muttafaq ‘alaih)[1]

Abdullah bin Mas’udرضى الله تعالى عنهما  mengatakan,
“Barangsiapa hendak mengambil teladan maka teladanilah orang-orang yang telah meninggal. Mereka itu adalah para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka adalah orang-orang yang paling baik hatinya di kalangan umat ini. Ilmu mereka paling dalam serta paling tidak suka membeban-bebani diri. Mereka adalah suatu kaum yang telah dipilih oleh Allah guna menemani Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menyampaikan ajaran agama-Nya. Oleh karena itu tirulah akhlak mereka dan tempuhlah jalan-jalan mereka, karena sesungguhnya mereka berada di atas jalan yang lurus.” [2]

Jadi, Aqidah yang shahih yakni Aqidah Salaf adalah Aqidah yang dibangunkan di atas Kalamullah (firman-firman Allah سبحانه وتعالى  ) dan juga sabda Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم . Oleh karena itu Aqidah ini sangat jauh dari penyimpangan, syubhat, hawa nafsu dengan itu hati-hati (Qulub) orang yang menganutnya menjadi tenang, damai, jauh dari kebimbangan, keraguan, syak, was-was, bisikan syaitan dan segala bentuk kegoncangan.

Apabila aqidah yang tumbuh di hati jauh dari segala bentuk kegoncangan, barulah timbul rasa ‘aman’ yakni sumber kebahagiaan bagi setiap manusia.

Firman Allah سبحانه وتعالى:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ (15)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” [3]

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ (23)
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gementar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpin pun. [4]

Dengan demikian kesimulannya adalah, marilah selamatkan Aqidah kita dari Virus-virus kesesatan yang banyak sekali bertebaran di sekitar kita, kita meruju’ kepada Para Salaf terdahulu dalam memahami masalah Agama ini, terutama masalah Aqidah jangan  sampai kita terjerumaus ke dalam kesesatan, wallahu a’lam.

Demikian apa yang bisa saya tulis walaupun sangat singkat akan tetapi mudah-mudahan dapat memberikan manfaat, mohon ma’af jika ada kekurangan dan kesalahan, semua yang benar datangnya dari Allah, dan yang salah dari saya pribadi dan syaitan,
Silahkan jika ada diantara antum yang ingin menambahkan, semoga dapat memberikan faedah yang lebih banyak lagi, terima kasih atas kesediaan antum meluangkan waktu untuk membaca tulisan sederhana ini, jika ada yang ingin berbagi baik share maupun coppats saya persilahkan,
جزاكم الله خبرا و بارك الله فيكم

Ditulis di,
Kampung Baru, Rawahingkik, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat,
Tanggal 3 Muharam 1434 H, bertepatan dengan Tanggal 17 November 2012 M
Saudara Antum yang mencintai Antum karena Allah
Abu Hanifah Alim Al-bantuliy



[1] أخرجه البخاري: 3/151، في كتاب الشّهادات، باب لا يشهد على شهادة جور إذا شهد.. واللّفظ له، ومسلم بنحوه في كتاب فضائل الصّحابة، باب فضل الصّحابة ثم الذين يلونهم، ثم الذين يلونهم: 2/1962 (ح2533).
[2] (Al Wajiz fi ‘Aqidati Salafish shalih, hal. 198)
[3] (QS. al-Hujurat 49:15)
[4] (QS. az-Zumar 39:23)

2 tanggapan:

Faris Arifiansyah mengatakan...

mantap anti virus kesesatan :D

Unknown mengatakan...

@Faris Arifiansyah
ya.. begitulah kira-kira..
silahkan dicoba..

Posting Komentar

dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih