Rabu, 27 Februari 2013

Sudahkah Anda Lakukan Scanning ?

Sudahkah Anda Lakukan Scanning ?

Mungkin diantara kita sudah sering dan biasa melakukan Scanning pada komputer atau laptop yang kita miliki untuk melindungi dan membersihkan dari berbagai macam virus berbahaya yang dapat merusak perangkat lunak komputer atau laptop kita dengan Anti Virus yang kita percaya kemampuannya, entah menggunakan yang free atau mungkin memakai yang berbayar.
Dan intinya bahwa setiap kita pasti mempunyai kepedulian untuk melindungi komputer atau laptop yang kita miliki.
Namun para pembaca yang dimuliakan Allah سبحانه وتعالى, tahukah kita bahwa sesungguhnya ada sesuatu yang lebih pantas bahkan wajib untuk kita lindungi dari berbagai macam Virus jahat dari pada sekedar  melindungi komputer atau laptop kita.
Apa itu ?
Yaitu jiwa kita (pemahaman kita terhadap Agama)
Seberapa penting kah... kita dalam melindungi pemahaman kita terhadap Agama ini ?

Kita jawab sangat penting sekali, mengapa ?
Karena begitu banyak Virus Jahat yang ada di sekitar kita yang mungkin tidak kita sadari sehingga tidak terasa masuk ke dalam otak kita, yang apabila dibiarkan dikhawatirkan sedikit demi sedikit akan merusak pemahaman kita terhadap Agama sehingga rusaklah pemahaman kita secara keseluruhan, na’udzu billahi min dzalik,

Lalu bagaimana kita melindungi pemahaman kita terhadap Agama ini dari Virus-virus jahat tersebut ?
Kita jawab, sebagaimana kita melindungi komputer atau laptop kita, yaitu dengan melakukan scanning secara berkala, atau setiap kali kita memakai perangkat yang kita gunakan yang terkadang terkontaminasi virus sehingga kita lakukan scanning, atau bahkan dengan sendirinya Anti Virus yang kita pasang sudah melakukan scanning secara otomatis, namun tentunya sesekali perlu kita lakukan scanning secara menyelusuh agar kita yakin bahwa komputer atau laptop kita bersih dan aman dari Virus,
Begitu pula dengan pemahaman kita terhadap Agama ini, kita pun perlu melakukan scanning,

Bagaimana caranya dan Anti Virus apa yang harus kita gunakan ?
Sebelum kita berbicara mengenai caranya, perlu kita ketahui dulu berbagai macam Virus Jahat yang ada di sekitar kita, baik Virus yang sudah berumur tua maupun Virus yang muncul belakangan.
Diantara Virus yang ada dan tersebar di sekitar kita yaitu Virus kesyirikan, Virus firqah atau perpecahan, Virus kebid’ahan, Virus syubhat maupun syahwat, dan virus-virus lain yang sangat banyak sekali, sehingga mengharuskan kita untuk berhati-hati di dalam beragama ini jangan sampai Virus tersebut menjangkiti diri kita.
Dan untuk itulah dalam hal ini telah ada Anti Virus yang sangat paten yang tidak diragukan lagi kemampuannya yang sanggup membasmi berbagai macam Virus jahat yang ada tadi,
Apa itu ?
Yaitu Anti Virus yang telah Allah سبحانه وتعالى  siapkan bagi hamba-hamba-Nya yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sesuai dengan apa yang difahami oleh para Salaful Ummah,

Kenapa harus ada embel-embel sesuai pemahaman Salaful Ummah ?
Apa tidak cukup dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah saja ?
Kita jawab, begini mas... bahwa banyak orang yang mengaku berpegang dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, namun apa yang terjadi ?, mereka memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman mereka sendiri, menafsiri Al-Qur’an dan As-Sunnah hanya menuruti hawa nafsu, menggunakan ayat yang mereka anggap cocok dengan ambisi dan keinginan mereka, dan membuang jauh-jauh ayat yang tidak sesuai dengan selera hawa nafsunya,
Inilah diantara sebab munculnya Virus jahat yang ada di sekitar kita, yang kita harus berhati-hati darinya disamping memang sudah ada Virus berbahaya sejak zaman jahiliyah dahulu, dan sekarang semakin bertambah banyak akibat dari kasus yang kita sebutkan tadi,
Maka kita katakan bahwa dalam memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah kita harus meruju’ kepadapemahaman para Salaful Ummah, karena pemahaman merekalah pemahaman yang selamat dari penyelewengan dan penyimpangan,
Apa dasarnya ?
Dasarnya adalah

Firman Allah سبحانه وتعالى 
مُحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ 
“Muhammad adalah utusan Allah beserta orang-orang yang bersamanya adalah bersikap keras kepada orang-orang kafir dan saling menyayangi sesama mereka. Engkau lihat mereka itu ruku’ dan sujud senantiasa mengharapkan karunia dari Allah dan keridhaan-Nya.” [1]

Dan juga Firman Allah سبحانه وتعالى   :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Dan orang-orang yang terlebih dulu (berjasa kepada Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, maka Allah telah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha mepada Allah. dan Allah telah mempersiapkan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang sangat besar.” [2]

Kemudian Hadits Nabi صلى الله عليه وسلم   
حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا النَّضْرُ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي جَمْرَةَ سَمِعْتُ زَهْدَمَ بْنَ مُضَرِّبٍ سَمِعْتُ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَلَا أَدْرِي أَذَكَرَ بَعْدَ قَرْنِهِ قَرْنَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ إِنَّ بَعْدَكُمْ قَوْمًا يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَنْذُرُونَ وَلَا يَفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمْ السِّمَنُ
Telah menceritakan kepada kami Ishaaq : Telah menceritakan kepada kami An-Nadlr : Telah mengkhabarkan kepada kami Syu’bah, dari Abu Jamrah : Aku mendengar Zahdam bin Mudlarrib : Aku mendengar ‘Imraan bin Hushain radliyallaahu ‘anhumaa berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “"Sebaik-baik ummatku adalah yang orang-orang hidup pada jamanku (generasiku) kemudian orang-orang yang datang setelah mereka kemudian orang-orang yang datang setelah mereka". 'Imraan berkata : "Aku tidak tahu apakah setelah menyebut generasi beliau (yaitu generasi shahabat), beliau menyebut lagi dua generasi atau tiga generasi setelahnya." "Kemudian akan datang setelah kalian suatu kaum yang mereka bersaksi padahal tidak diminta bersaksi dan mereka suka berkhianat (sehingga) tidak dipercaya. Mereka memberi peringatan padahal tidak diminta memberi fatwa, dan nampak dari ciri mereka adalah berbadan gemuk-gemuk".[3]
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ قَوْمٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ وَكَانُوا يَضْرِبُونَنَا عَلَى الشَّهَادَةِ وَالْعَهْدِ وَنَحْنُ صِغَارٌ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsiir : Telah mengkhabarkan kepada kami Sufyaan, dari Manshuur, dari Ibraahiim, dari ‘Ubaidah, dari ‘Abdullah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah orang-orang yang hidup pada jamanku (generasiku) kemudian orang-orang yang datang setelah mereka kemudian orang-orang yang datang setelah mereka. Kemudian akan datang suatu kaum yang persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya". Ibrahim berkata : "Dahulu, mereka (para shahabat) memukul kami saat masih kecil bila melanggar perjanjian dan persaksian (untuk sebuah pengajaran)".[4]
حَدَّثَنِي يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ أَبِي بِشْرٍ ح و حَدَّثَنِي إِسْمَعِيلُ بْنُ سَالِمٍ أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ أُمَّتِي الْقَرْنُ الَّذِينَ بُعِثْتُ فِيهِمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ وَاللَّهُ أَعْلَمُ أَذَكَرَ الثَّالِثَ أَمْ لَا قَالَ ثُمَّ يَخْلُفُ قَوْمٌ يُحِبُّونَ السَّمَانَةَ يَشْهَدُونَ قَبْلَ أَنْ يُسْتَشْهَدُوا
Telah menceritakan kepadaku Ya’quub bin Ibraahiim : Telah menceritakan kepada kami Husyaim, dari Abu Bisyr. Dan telah menceritakan kepadaku Ismaa’iil bin Saalim : Telah mengkhabarkan kepada kami Husyaim : Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Bisyr, dari ‘Abdullah bin Syaqiiq, dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sebaik-baik umatku adalah masa ketika aku diutus kepada mereka, kemudian generasi setelah mereka”. Aku (perawi) tidak tahu apakah beliau menyebutkan generasi setelah beliau tiga kali atau empat kali. Lalu beliau bersabda lagi : “Lalu akan datang suatu kaum (yang mereka berlebih-lebihan makan dan minumnya) hingga menyebabkan mereka gemuk. Mereka bersaksi sebelum diminta untuk bersaksi”.[5]
Demikianlah pernyataan Allah سبحانه وتعالى  dan rekomendasi Rosulullah صلى الله عليه وسلم terhadap para Shahabat serta dua generasi setelahnya, sehingga menjadi bukti bahwa sebaik-baik pemahaman terhadap agama adalah pada masa mereka, untuk itulah kita didalam memahami agama ini harus meruju’ kepada pemahaman mereka.

Dan saya tidak ingin berpanjang-panjang dalam tulisan ini, karena sudah banyak artikel yang membahas masalah ini sehingga cukup bagi saya menyebutkan poin-poinnya saja, yang mudah-mudaha dapat difahami, dan inti dari pembicaraan kita adalah saya hanya ingin mengajak saudara-saudara saya mari kita kembalikan pemahaman tentang agama ini kepada pemahaman Para Salaf, mari kita bersihkan pemahaman-pemahaman yang keliru yang mungkin selama ini kita fahami dengan cara mencocokkan pemahaman kita dengan pemahaman mereka (Para Salaf),
Sudah sesuai pemahaman mereka (Para Salaf) kah pemahaman kita terhadap agama selama ini ?
Mari kita bersihkan Virus-virus berbahaya yang mungkin saja tidak kita sadari telah menjangkiti pemahaman kita, dengan melakukan scanning secara rutin yaitu dengan cara menghadiri majlis-majlis ilmu yang disana dibacakan Firman-firman Allah سبحانه وتعالى , Hadits-hadits Nabi صلى الله عليه وسلم  yang selaras dengan apa yang difahami oleh Para Salaful Ummah,
Demikian apa yang dapat saya tulis walaupun singkat namun mudah-mudahan bermanfaat, mohon ma’af atas segala kekurangan dan kesalahan, yang benar datangnya dari Allah سبحانه وتعالى  dan yang salah adalah karena kebodohan saya dan dari syaitan.

Ditulis di Cileungsi, Hari Rabu Tanggal 16 Rabi’uts Tsani 1434 H, atau 27 Februari 2013 M
Akhukum fillah
Abu Hanifah ‘Alim bin Iryani Heri Atmaja bin Marta Dimulya bin Mangun Harja bin Mangun Ali Mudi Mangun Negara Al-Bantuliy



[1]  Surat Al-Fath : Ayat-29
[2]  Surat At-Taubah : Ayat-100
[3] Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3650. Diriwayatkan pula oleh Muslim no. 2535, An-Nasaa’iy 7/17, Ahmad 4/426-427, dan Abu Dawud no. 4657. 
[4] Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3651. Diriwayatkan pula oleh Muslim no. 2533, At-Tirmidziy no. 3859, Ibnu Maajah no. 2363, Ahmad 1/378 & 434 & 442, dan Ath-Thayaalisiy no. 299. 
[5] Diriwayatkan oleh Muslim no. 2534. Diriwayatkan juga oleh Ahmad 2/228.

3 tanggapan:

borescope mengatakan...

keren banget ya antivirusnya mantep deh

timbangan mengatakan...

antivirusnya keren nih 0-0p

gear khk mengatakan...

bagus banget deh antivirus ini, kereennnn

Posting Komentar

dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih