Sudahkah Anda Lakukan Scanning ?
Mungkin diantara kita sudah sering
dan biasa melakukan Scanning pada komputer atau laptop yang kita miliki untuk
melindungi dan membersihkan dari berbagai macam virus berbahaya yang dapat
merusak perangkat lunak komputer atau laptop kita dengan Anti Virus yang kita
percaya kemampuannya, entah menggunakan yang free atau mungkin memakai yang
berbayar.
Dan intinya bahwa setiap kita pasti
mempunyai kepedulian untuk melindungi komputer atau laptop yang kita miliki.
Namun para pembaca yang dimuliakan
Allah سبحانه وتعالى, tahukah kita bahwa sesungguhnya ada sesuatu yang lebih pantas
bahkan wajib untuk kita lindungi dari berbagai macam Virus jahat dari pada
sekedar melindungi komputer atau laptop
kita.
Apa itu ?
Yaitu jiwa kita (pemahaman kita
terhadap Agama)
Seberapa penting kah... kita dalam
melindungi pemahaman kita terhadap Agama ini ?
Kita jawab sangat penting sekali,
mengapa ?
Karena begitu banyak Virus Jahat
yang ada di sekitar kita yang mungkin tidak kita sadari sehingga tidak terasa
masuk ke dalam otak kita, yang apabila dibiarkan dikhawatirkan sedikit demi
sedikit akan merusak pemahaman kita terhadap Agama sehingga rusaklah pemahaman
kita secara keseluruhan, na’udzu billahi min dzalik,
Lalu bagaimana kita melindungi pemahaman
kita terhadap Agama ini dari Virus-virus jahat tersebut ?
Kita jawab, sebagaimana kita
melindungi komputer atau laptop kita, yaitu dengan melakukan scanning secara
berkala, atau setiap kali kita memakai perangkat yang kita gunakan yang
terkadang terkontaminasi virus sehingga kita lakukan scanning, atau bahkan
dengan sendirinya Anti Virus yang kita pasang sudah melakukan scanning secara
otomatis, namun tentunya sesekali perlu kita lakukan scanning secara menyelusuh
agar kita yakin bahwa komputer atau laptop kita bersih dan aman dari Virus,
Begitu pula dengan pemahaman kita
terhadap Agama ini, kita pun perlu melakukan scanning,
Bagaimana caranya dan Anti Virus apa
yang harus kita gunakan ?
Sebelum kita berbicara mengenai
caranya, perlu kita ketahui dulu berbagai macam Virus Jahat yang ada di sekitar
kita, baik Virus yang sudah berumur tua maupun Virus yang muncul belakangan.
Diantara Virus yang ada dan tersebar
di sekitar kita yaitu Virus kesyirikan, Virus firqah atau perpecahan, Virus
kebid’ahan, Virus syubhat maupun syahwat, dan virus-virus lain yang sangat
banyak sekali, sehingga mengharuskan kita untuk berhati-hati di dalam beragama
ini jangan sampai Virus tersebut menjangkiti diri kita.
Dan untuk itulah dalam hal ini telah
ada Anti Virus yang sangat paten yang tidak diragukan lagi kemampuannya yang
sanggup membasmi berbagai macam Virus jahat yang ada tadi,
Apa itu ?
Yaitu Anti Virus yang telah Allah سبحانه وتعالى siapkan bagi hamba-hamba-Nya yaitu Al-Qur’an
dan As-Sunnah yang sesuai dengan apa yang difahami oleh para Salaful Ummah,
Kenapa harus ada embel-embel sesuai
pemahaman Salaful Ummah ?
Apa tidak cukup dengan Al-Qur’an dan
As-Sunnah saja ?
Kita jawab, begini mas... bahwa
banyak orang yang mengaku berpegang dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, namun apa
yang terjadi ?, mereka memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman mereka
sendiri, menafsiri Al-Qur’an dan As-Sunnah hanya menuruti hawa nafsu,
menggunakan ayat yang mereka anggap cocok dengan ambisi dan keinginan mereka,
dan membuang jauh-jauh ayat yang tidak sesuai dengan selera hawa nafsunya,
Inilah diantara sebab munculnya
Virus jahat yang ada di sekitar kita, yang kita harus berhati-hati darinya
disamping memang sudah ada Virus berbahaya sejak zaman jahiliyah dahulu, dan
sekarang semakin bertambah banyak akibat dari kasus yang kita sebutkan tadi,
Maka kita katakan bahwa dalam
memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah kita harus meruju’ kepadapemahaman para
Salaful Ummah, karena pemahaman merekalah pemahaman yang selamat dari
penyelewengan dan penyimpangan,
Apa dasarnya ?
Dasarnya adalah
Firman Allah سبحانه وتعالى
مُحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى
الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ
فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ
“Muhammad
adalah utusan Allah beserta orang-orang yang bersamanya adalah bersikap keras
kepada orang-orang kafir dan saling menyayangi sesama mereka. Engkau lihat
mereka itu ruku’ dan sujud senantiasa mengharapkan karunia dari Allah dan
keridhaan-Nya.” [1]
Dan juga Firman
Allah سبحانه
وتعالى :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنصَارِ
وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا
أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Dan
orang-orang yang terlebih dulu (berjasa kepada Islam) dari kalangan Muhajirin
dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, maka Allah
telah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha mepada Allah. dan Allah telah
mempersiapkan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya,
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang sangat besar.” [2]
Kemudian Hadits
Nabi صلى الله عليه وسلم
حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا النَّضْرُ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي
جَمْرَةَ سَمِعْتُ زَهْدَمَ بْنَ مُضَرِّبٍ سَمِعْتُ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ
يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَلَا أَدْرِي
أَذَكَرَ بَعْدَ قَرْنِهِ قَرْنَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ إِنَّ بَعْدَكُمْ
قَوْمًا يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ
وَيَنْذُرُونَ وَلَا يَفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمْ السِّمَنُ
Telah menceritakan kepada kami Ishaaq : Telah menceritakan kepada kami
An-Nadlr : Telah mengkhabarkan kepada kami Syu’bah, dari Abu Jamrah : Aku
mendengar Zahdam bin Mudlarrib : Aku mendengar ‘Imraan bin Hushain radliyallaahu
‘anhumaa berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam : “"Sebaik-baik ummatku adalah yang orang-orang hidup pada
jamanku (generasiku) kemudian orang-orang yang datang setelah mereka kemudian
orang-orang yang datang setelah mereka". 'Imraan berkata : "Aku
tidak tahu apakah setelah menyebut generasi beliau (yaitu generasi shahabat),
beliau menyebut lagi dua generasi atau tiga generasi setelahnya." "Kemudian
akan datang setelah kalian suatu kaum yang mereka bersaksi padahal tidak
diminta bersaksi dan mereka suka berkhianat (sehingga) tidak dipercaya. Mereka
memberi peringatan padahal tidak diminta memberi fatwa, dan nampak dari ciri
mereka adalah berbadan gemuk-gemuk".[3]
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ
النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ
يَجِيءُ قَوْمٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ
قَالَ إِبْرَاهِيمُ وَكَانُوا يَضْرِبُونَنَا عَلَى الشَّهَادَةِ وَالْعَهْدِ
وَنَحْنُ صِغَارٌ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsiir : Telah mengkhabarkan
kepada kami Sufyaan, dari Manshuur, dari Ibraahiim, dari ‘Ubaidah, dari
‘Abdullah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah orang-orang
yang hidup pada jamanku (generasiku) kemudian orang-orang yang datang setelah
mereka kemudian orang-orang yang datang setelah mereka. Kemudian akan datang
suatu kaum yang persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan
sumpahnya mendahului persaksiannya". Ibrahim berkata : "Dahulu,
mereka (para shahabat) memukul kami saat masih kecil bila melanggar perjanjian
dan persaksian (untuk sebuah pengajaran)".[4]
حَدَّثَنِي يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ أَبِي
بِشْرٍ ح و حَدَّثَنِي إِسْمَعِيلُ بْنُ سَالِمٍ أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا
أَبُو بِشْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ
أُمَّتِي الْقَرْنُ الَّذِينَ بُعِثْتُ فِيهِمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
وَاللَّهُ أَعْلَمُ أَذَكَرَ الثَّالِثَ أَمْ لَا قَالَ ثُمَّ يَخْلُفُ قَوْمٌ
يُحِبُّونَ السَّمَانَةَ يَشْهَدُونَ قَبْلَ أَنْ يُسْتَشْهَدُوا
Telah menceritakan kepadaku Ya’quub bin Ibraahiim : Telah menceritakan
kepada kami Husyaim, dari Abu Bisyr. Dan telah menceritakan kepadaku Ismaa’iil
bin Saalim : Telah mengkhabarkan kepada kami Husyaim : Telah mengkhabarkan
kepada kami Abu Bisyr, dari ‘Abdullah bin Syaqiiq, dari Abu Hurairah, ia
berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sebaik-baik
umatku adalah masa ketika aku diutus kepada mereka, kemudian generasi setelah
mereka”. Aku (perawi) tidak tahu apakah beliau menyebutkan generasi setelah
beliau tiga kali atau empat kali. Lalu beliau bersabda lagi : “Lalu akan
datang suatu kaum (yang mereka berlebih-lebihan makan dan minumnya) hingga
menyebabkan mereka gemuk. Mereka bersaksi sebelum diminta untuk bersaksi”.[5]
Demikianlah pernyataan Allah سبحانه
وتعالى dan rekomendasi Rosulullah صلى الله عليه وسلم terhadap
para Shahabat serta dua generasi setelahnya, sehingga menjadi bukti bahwa
sebaik-baik pemahaman terhadap agama adalah pada masa mereka, untuk itulah kita
didalam memahami agama ini harus meruju’ kepada pemahaman mereka.
Dan saya tidak ingin berpanjang-panjang dalam tulisan ini, karena sudah
banyak artikel yang membahas masalah ini sehingga cukup bagi saya menyebutkan
poin-poinnya saja, yang mudah-mudaha dapat difahami, dan inti dari pembicaraan
kita adalah saya hanya ingin mengajak saudara-saudara saya mari kita kembalikan
pemahaman tentang agama ini kepada pemahaman Para Salaf, mari kita bersihkan
pemahaman-pemahaman yang keliru yang mungkin selama ini kita fahami dengan cara
mencocokkan pemahaman kita dengan pemahaman mereka (Para Salaf),
Sudah sesuai pemahaman mereka (Para Salaf) kah pemahaman kita terhadap
agama selama ini ?
Mari kita bersihkan Virus-virus berbahaya yang mungkin saja tidak kita
sadari telah menjangkiti pemahaman kita, dengan melakukan scanning secara rutin
yaitu dengan cara menghadiri majlis-majlis ilmu yang disana dibacakan
Firman-firman Allah سبحانه وتعالى ,
Hadits-hadits Nabi
صلى الله عليه وسلم yang selaras dengan apa yang difahami oleh
Para Salaful Ummah,
Demikian apa yang dapat saya tulis walaupun singkat namun mudah-mudahan
bermanfaat, mohon ma’af atas segala kekurangan dan kesalahan, yang benar
datangnya dari Allah سبحانه وتعالى dan yang salah adalah karena kebodohan saya
dan dari syaitan.
Ditulis di Cileungsi, Hari Rabu Tanggal 16 Rabi’uts Tsani 1434 H, atau 27
Februari 2013 M
Akhukum fillah
Abu Hanifah ‘Alim bin Iryani Heri Atmaja bin Marta Dimulya bin Mangun Harja
bin Mangun Ali Mudi Mangun Negara Al-Bantuliy
[1] Surat Al-Fath : Ayat-29
[2] Surat At-Taubah : Ayat-100
[3] Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3650. Diriwayatkan pula oleh Muslim no.
2535, An-Nasaa’iy 7/17, Ahmad 4/426-427, dan Abu Dawud no. 4657.
[4]
Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3651. Diriwayatkan pula oleh Muslim no.
2533, At-Tirmidziy no. 3859, Ibnu Maajah no. 2363, Ahmad 1/378 & 434 &
442, dan Ath-Thayaalisiy no. 299.
[5]
Diriwayatkan oleh Muslim no. 2534. Diriwayatkan juga oleh Ahmad 2/228.
3 tanggapan:
keren banget ya antivirusnya mantep deh
antivirusnya keren nih 0-0p
bagus banget deh antivirus ini, kereennnn
Posting Komentar
dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih