Rabu, 16 Desember 2009

Wahai Anakku Cintailah Al-Qur'an !

Wahai Anakku Cintailah Al-Qur'an !

Mengajarkan Al-Quran kepada anak adalah hal yang paling pokok dalam Islam.
Dengan hal tersebut, anak akan senantiasa dalam fitrahnya dan di dalam
hatinya bersemayam cahaya-cahaya hikmah sebelum hawa nafsu dan maksiat
mengeruhkan hati dan menyesatkannya dari jalan yang benar.

Para sahabat nabi benar-benar mengetahui pentingnya menghafal Al-Quran dan
pengaruhnya yang nyata dalam diri anak. Mereka berusaha semaksimal mungkin
untuk mengajarkan Al-Quran kepada anak-anaknya sebagai pelaksanaan atas
saran yang diberikan Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam, dalam hadits
yang diriwayatkan dari Mushab bin Saad bin Abi Waqqash,
Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.
(HR. Bukhari).
Sebelum kita memberi tugas kepada anak-anak kita untuk menghafal Al-Quran,
maka terlebih dahulu kita harus menanamkan rasa cinta terhadap Al-Quran.
Sebab, menghafal Al-Quran tanpa disertai rasa cinta tidak akan memberi
faedah dan manfaat. Bahkan, mungkin jika kita memaksa anak untuk menghafal
Al-Quran tanpa menanamkan rasa cinta terlebih dahulu, justru akan memberi
dampak negatif bagi anak. Sedangkan mencintai Al-Quran disertai menghafal
akan dapat menumbuhkan perilaku, akhlak, dan sifat mulia.
Menanamkan rasa cinta anak terhadap Al-Quran pertama kali harus dilakukan
di dalam keluarga, yaitu dengan metode keteladanan. Karena itu, jika kita
menginginkan anak mencintai Al-Quran, maka jadikanlah keluarga kita sebagai
suri teladan yang baik dengan cara berinteraksi secara baik dengan
Al-Quran. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara memuliakan kesucian
Al-Quran, misalnya memilih tempat paling mulia dan paling tinggi untuk
meletakkan mushaf Al-Quran, tidak menaruh barang apapun di atasnya dan
tidak meletakkannya di tempat yang tidak layak, bahkan membawanya dengan
penuh kehormatan dan rasa cinta, sehingga hal tersebut akan merasuk ke
dalam alam bawah sadarnya bahwa mushaf Al-Quran adalah sesuatu yang agung,
suci, mulia, dan harus dihormati, dicintai, dan disucikan.
Sering memperdengarkan Al-Quran di rumah dengan suara merdu dan syahdu,
tidak memperdengarkan dengan suara keras agar tidak mengganggu
pendengarannya. Memperlihatkan pada anak kecintaan kita pada Al-Quran,
misalnya dengan cara rutin membacanya.
Adapun metode-metode yang bisa digunakan anak mencintai Al-Quran
diantaranya adalah:
1. Bercerita kepada anak dengan kisah-kisah yang diambil dari Al-Quran.
Mempersiapkan cerita untuk anak yang bisa menjadikannya mencintai Allah
Taala dan Al-Quran Al-Karim, akan lebih bagus jika kisah-kisah itu diambil
dari Al-Quran secara langsung, seperti kisah tentang tentara gajah yang
menghancurkan Kabah, kisah perjalanan nabi Musa dan nabi Khidir, kisah
Qarun, kisah nabi Sulaiman bersama ratu Bilqis dan burung Hud-hud, kisah
tentang Ashabul Kahfi, dan lain-lain.
Sebelum kita mulai bercerita kita katakan pada anak, Mari Sayangku,
bersama-sama kita dengarkan salah satu kisah Al-Quran.
Sehingga rasa cinta anak terhadap cerita-cerita itu dengan sendirinya akan
terikat dengan rasa cintanya pada Al-Quran. Namun, dalam menyuguhkan cerita
pada anak harus diperhatikan pemilihan waktu yang tepat, pemilihan bahasa
yang cocok, dan kalimat yang terkesan, sehingga ia akan memberi pengaruh
yang kuat pada jiwa dan akal anak.
2. Sabar dalam menghadapi anak.
Misalnya ketika anak belum bersedia menghafal pada usia ini, maka kita
harus menangguhkannya sampai anak benar-benar siap. Namun kita harus selalu
memperdengarkan bacaan Al-Quran kepadanya.
3. Menggunakan metode pemberian penghargaan untuk memotivasi anak.
Misalnya jika anak telah menyelesaikan satu surat kita ajak ia untuk
jalan-jalan/rekreasi, atau dengan menggunakan lembaran prestasi/piagam
penghargaan, sehingga anak akan semakin terdorong untuk mengahafal Al-Quran.
4. Menggunakan semboyan untuk mengarahkan anak mencintai Al-Quran.
Misalnya :
Saya mencintai Al-Quran.
Al-Quran Kalamullah.
Allah mencintai anak yang cinta Al-Quran.
Saya suka menghafal Al-Quran.
Atau sebelum menyuruh anak memulai menghafal Al-Quran, kita katakan kepada
mereka, Al-Quran adalah kitab Allah yang mulia, orang yang mau menjaganya,
maka Allah akan menjaga orang itu. Orang yang mau berpegang teguh
kepadanya, maka akan mendapat pertolongan dari Allah. Kitab ini akan
menjadikan hati seseorang baik dan berperilaku mulia.
5. Menggunakan sarana menghafal yang inovatif.
Hal ini disesuaikan dengan kepribadian dan kecenderungan si anak (cara
belajarnya), misalnya :
Bagi anak yang dapat berkonsentrasi dengan baik melalui pendengarannya,
dapat menggunakan sarana berupa kaset, atau program penghafal Al-Quran
digital, agar anak bisa mempergunakannya kapan saja, serta sering
memperdengarkan kepadanya bacaan Al-Quran dengan lantunan yang merdu dan
indah.
Bagi anak yang peka terhadap sentuhan, memberikannya Al-Quran yang cantik
dan terlihat indah saat di bawanya, sehingga ia akan suka membacanya,
karena ia ditulis dalam lembaran-lembaran yang indah dan rapi.
Bagi anak yang dapat dimasuki melalui celah visual, maka bisa
mengajarkannya melalui video, komputer, layer proyektor, melalui papan
tulis, dan lain-lain yang menarik perhatiannya.

6. Memilih waktu yang tepat untuk menghafal Al-Quran.
Hal ini sangat penting, karena kita tidak boleh menganggap anak seperti
alat yang dapat dimainkan kapan saja, serta melupakan kebutuhan anak itu
sendiri. Karena ketika kita terlalu memaksa anak dan sering menekannya
dapat menimbulkan kebencian di hati anak, disebabkan dia menanggung
kesulitan yang lebih besar. Oleh karena itu, jika kita ingin menanamkan
rasa cinta terhadap Al-Quran di hati anak, maka kita harus memilih waktu
yang tepat untuk menghafal dan berinteraksi dengan Al-Quran.
Adapun waktu yang dimaksud bukan saat seperti di bawah ini:
Setelah lama begadang, dan baru tidur sebentar,
Setelah melakukan aktivitas fisik yang cukup berat,
Setelah makan dan kenyang,
Waktu yang direncanakan anak untuk bermain,
Ketika anak dalam kondisi psikologi yang kurang baik,
Ketika terjadi hubungan tidak harmonis anatara orangtua dan anak, supaya
anak tidak membenci Al-Quran disebabkan perselisihan dengan orangtuanya.
Kemudian hal terakhir yang tidak kalah penting agar anak mencintai Al-Quran
adalah dengan membuat anak-anak kita mencintai kita, karena ketika kita
mencintai Al-Quran, maka anak-anak pun akan mencintai Al-Quran, karena
mereka mengikuti orang yang dicintai. Adapun beberapa cara agar anak-anak
kita semakin mencintai kita antara lain:
Senantiasa bergantung kepada Allah, selalu berdoa kepada Allah untuk
kebaikan anak-anak. Dengan demikian Allah akan memberikan taufikNya dan
akan menyatukan hati kita dan anak-anak.
Bergaul dengan anak-anak sesuai dengan jenjang umurnya, yaitu sesuai dengan
kaedah, Perlakukan manusia menurut kadar akalnya. Sehingga kita akan dengan
mudah menembus hati anak-anak.
Dalam memberi pengarahan dan nasehat, hendaknya diterapkan metode beragam
supaya anak tidak merasa jemu saat diberi pendidikan dan pengajaran.
Memberikan sangsi kepada anak dengan cara tidak memberikan bonus atau
menundanya sampai waktu yang ditentukan adalah lebih baik daripada
memberikan sangsi berupa sesuatu yang merendahkan diri anak. Tujuannya
tidak lain supaya anak bisa menghormati dirinya sendiri sehingga dengan
mudah ia akan menghormati kita.
Memahami skill dan hobi yang dimiliki anak-anak, supaya kita dapat
memasukkan sesuatu pada anak dengan cara yang tepat.
Berusaha dengan sepenuh hati untuk bersahabat dengan anak-anak, selanjutnya
memperlakukan mereka dengan bertolak pada dasar pendidikan, bukan dengan
bertolak pada dasar bahwa kita lebih utama dari anak-anak, mengingat kita
sudah memberi makan, minum, dan menyediakan tempat tinggal. Hal ini secara
otomatis akan membuat mereka taat tanpa pernah membantah.
Membereskan hal-hal yang dapat menghalangi kebahagiaan dan ketenangan
hubungan kita dengan anak-anak.
Mengungkapkan rasa cinta kepada anak, baik baik dengan lisan maupun
perbuatan.

Itulah beberapa point cara untuk menumbuhkan rasa cinta anak kepada
Al-Quran. Semoga kegiatan menghafal Al-Quran menjadi hal yang menyenangkan
bagi anak-anak, sehingga kita akan mendapat hasil sesuai yang kita harapkan.
Diringkas dari Agar Anak Mencintai Al-Quran, Dr. Saad Riyadh
***
Artikel muslimah.or.id

--
You are subscribed to email updates from "Muslimah.or.id."

0 tanggapan:

Posting Komentar

dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih