Jika "TAHU" difatwakan Haram..
jika ada sebuah fatwa..
kita ambil contoh misalnya TAHU..
seorang Syaikh memfatwakan bahwa TAHU itu haram..
bagi orang yang tidak tau apa itu TAHU untuk sementara waktu kemungkinan dia akan membenarkan fatwa tersebut..
akan tetapi seseorang yang mengetahui persis apa itu TAHU kegunaan dan manfa'atnya tentu dia akan menilai bahwa fatwa tersebut salah..
lalu dimanakah letak kesalahannya..?
yang berfatwa kah..?
yang meminta fatwa kah..?
atau TAHUnya..?
di sinilah dibutuhkan kebijaksanaan dalam bersikap..
apakah hanya karena adanya fatwa bahwa TAHU itu HARAM lantas kita jauhi TAHU dan tidak mau tau.. pokok'e kalo udah difatwakan HARAM ya.. HARAM..?
sebuah sikap yang kurang bijak jika hanya membenarkan sebuah fatwa kemudian taqlid buta kepada fatwa tanpa ada keinginan untuk mengetahui apa sebenarnya TAHU itu.. tanpa meneliti dengan sekasma..
bisa saja sebuah fatwa salah..
karena Syaikh juga seorang manusia..
dan kesalahan fatwa bisa terjadi karena beberapa hal..
-bisa jadi karena ketidak tauan yang berfatwa mengenai TAHU..
-karena informasi yang disampaikan tentang TAHU tidak benar..
-fatwa biasanya tergantung pertanyaan yang diajukan..
sebuah ilustrasi..
jika ada seseorang bertanya kepada salah seorang Syaikh..
yang kebetulan si penanya tidak suka sama TAHU..
penanya: "..wahai Syaikh saya ingin meminta fatwa anda tentang TAHU.."
Syaikh: "..TAHU iku opo to..?.."
penanya: "..TAHU itu bentuknya kotak dan bisa dimakan wahai Syaikh.."
Syaikh: "..terus apa masalahnya..?.."
penanya: "..masalahnya begini wahai Syaikh.., bahwa TAHU yang saya maksud ini dibuat dengan biaya yang tidak jelas.., begini.. begini.. begini.. (tidak jelas menurut versi penanya).., yang membikin TAHU pun bukan ahlinya wahai Syaikh.., si anu.. dan si anu.. (menurut anggapan si penanya).. serta bahan bakunya pun tidak jelas.., (menurut versi penanya).."
(kemudian si penanya pun menceritakan sifat-sifat TAHU menurut versinya.., sehingga sang Syaikh pun memiliki gambaran tentang TAHU sesuai dengan apa yang diinginkan si penanya.., yaitu TAHU yang buruk dan berbahaya)
Syaikh: "..kalo begitu jangan makan TAHU itu.., tidak bagus.., makanlah makanan yang sudah jelas..!!.."
penanya: "..akan tetapi begini wahai Syaikh.., ada seorang Syaikh yang suka makan TAHU tersebut.., bagaimana ini..?.."
Syaikh: "..wadoh..bagaimana bisa Syaikh tersebut suka makan TAHU itu..?., apakah Syaikh tersebut tidak tau kalau TAHU itu bahaya..?.."
penanya: "..Syaikh tersebur pernah datang dan melihat langsung ke tempat pembuatan TAHU tersebut wahai Syaikh.."
Syaikh: "..lalu kenapa Syaikh tersebut bisa tidak tau..?.."
penanya: "..mungkin Syaikh tersebut dikelabuhi oleh para pembuat TAHU itu wahai Syaikh.., sehingga Syaikh tersebut taunya ya.. yang baik-baik saja.., yang buruknya ditutup-tutupi.."
Syaikh: "..wah.. kalo begitu Syaikh tersebut tertipu.."
penanya: "..sepertinya begitu wahai Syaikh.."
Syaikh: "..kalo begitu peringatkan manusia jangan sampai makan itu TAHU.. bahhayya.."
penanya: "..bolehkah saya menyebar luaskan kesimpulan dari pembicaraan kita ini.., yang intinya TAHU itu haram..?.."
Syaikh: "..ya.. silahkan sebarkan biar pada tau.."
maka bergembiralah orang-orang yang tidak suka TAHU..
merasa punya hujjah untuk menjatuhkan para penggemar TAHU..
dipegangnya erat-erat fatwa tersebut seolah-olah merupakan keputusan final..
dan marah besar ketika ada yang ingin meluruskan fatwa..
namun bagi para penggemar TAHU dan tau persih mengenai TAHU mencoba untuk bersikap tenang dan tidak terpancing emosi dan berusaha berpikir panjang..
tetap sabar menghadapi ulah yang berlebihan dari orang-orang yang alergi dengan TAHU..
jadi dimana letak kesalahannya..?
orang yang bisa berfikir secara waras tentu akan bisa menilai siapa dan mana yang salah..
silahkan menilai sendiri-sendiri..
semoga yang membaca tulisan ini mampu berfikir jernih..
ma'af saya bukan sedang merendahkan kedudukan seorang Syaikh yang telah memberikan fatwa..
namun hanya sekedar mengajak untuk berfikir dengan baik saja..
wallahu a'lam..
saya sebagai penggemar TAHU hanya merasa prihatin saja..
ternyata banyak manusia yang mengetahui jalan kebenaran namun tidak mampu melaksanakan kebenaran apa yang diketahuinya..
dan saya berharap semoga yang membaca tulisan ini bukan termasuk orang yang demikian..
dan sebagai seorang penggemar TAHU..
saya pun tidak lantas menjadikan STANDARD KEKENYANGAN hanya TAHU saja..
masih ada makanan lain yang bisa membuat perut kenyang..
tidak lantas seneng TAHU kemudian makannya cuman TAHU doang..
ya.. nggak gitu laaaah..
saya bukan orang yang suka ta'ashshub dengan TAHU..
enak ga enak tetep dimakan..
nggak kayak gitu juga kali..
sesekali waktu memang TAHU terasa nggak enak..
kalau nggak enak ya nggak saya makan to ya..
dan jika ternyata suatu sa'at terbukti bahwa TAHU itu jelas-jelas HARAM dengan pembuktian yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan serta bukan hanya sekedar dugaan dan tuduhan semata..
maka akan saya tinggalkan TAHU..
namun jika belum terbukti.. ijinkan saya tetap menyukai TAHU..
demikian...
semoga ilustrasi diatas bermanfa'at bagi orang yang mau merenungkannya..
terima kasih..
Cileungsi, Senin, 9 Dzulhijjah 1434 H, 10:45 WIBogor..
Bapak'e Hanifah mBantul
(..biarin dibilang TAHUniyun..)
jika ada sebuah fatwa..
kita ambil contoh misalnya TAHU..
seorang Syaikh memfatwakan bahwa TAHU itu haram..
bagi orang yang tidak tau apa itu TAHU untuk sementara waktu kemungkinan dia akan membenarkan fatwa tersebut..
akan tetapi seseorang yang mengetahui persis apa itu TAHU kegunaan dan manfa'atnya tentu dia akan menilai bahwa fatwa tersebut salah..
lalu dimanakah letak kesalahannya..?
yang berfatwa kah..?
yang meminta fatwa kah..?
atau TAHUnya..?
di sinilah dibutuhkan kebijaksanaan dalam bersikap..
apakah hanya karena adanya fatwa bahwa TAHU itu HARAM lantas kita jauhi TAHU dan tidak mau tau.. pokok'e kalo udah difatwakan HARAM ya.. HARAM..?
sebuah sikap yang kurang bijak jika hanya membenarkan sebuah fatwa kemudian taqlid buta kepada fatwa tanpa ada keinginan untuk mengetahui apa sebenarnya TAHU itu.. tanpa meneliti dengan sekasma..
bisa saja sebuah fatwa salah..
karena Syaikh juga seorang manusia..
dan kesalahan fatwa bisa terjadi karena beberapa hal..
-bisa jadi karena ketidak tauan yang berfatwa mengenai TAHU..
-karena informasi yang disampaikan tentang TAHU tidak benar..
-fatwa biasanya tergantung pertanyaan yang diajukan..
sebuah ilustrasi..
jika ada seseorang bertanya kepada salah seorang Syaikh..
yang kebetulan si penanya tidak suka sama TAHU..
penanya: "..wahai Syaikh saya ingin meminta fatwa anda tentang TAHU.."
Syaikh: "..TAHU iku opo to..?.."
penanya: "..TAHU itu bentuknya kotak dan bisa dimakan wahai Syaikh.."
Syaikh: "..terus apa masalahnya..?.."
penanya: "..masalahnya begini wahai Syaikh.., bahwa TAHU yang saya maksud ini dibuat dengan biaya yang tidak jelas.., begini.. begini.. begini.. (tidak jelas menurut versi penanya).., yang membikin TAHU pun bukan ahlinya wahai Syaikh.., si anu.. dan si anu.. (menurut anggapan si penanya).. serta bahan bakunya pun tidak jelas.., (menurut versi penanya).."
(kemudian si penanya pun menceritakan sifat-sifat TAHU menurut versinya.., sehingga sang Syaikh pun memiliki gambaran tentang TAHU sesuai dengan apa yang diinginkan si penanya.., yaitu TAHU yang buruk dan berbahaya)
Syaikh: "..kalo begitu jangan makan TAHU itu.., tidak bagus.., makanlah makanan yang sudah jelas..!!.."
penanya: "..akan tetapi begini wahai Syaikh.., ada seorang Syaikh yang suka makan TAHU tersebut.., bagaimana ini..?.."
Syaikh: "..wadoh..bagaimana bisa Syaikh tersebut suka makan TAHU itu..?., apakah Syaikh tersebut tidak tau kalau TAHU itu bahaya..?.."
penanya: "..Syaikh tersebur pernah datang dan melihat langsung ke tempat pembuatan TAHU tersebut wahai Syaikh.."
Syaikh: "..lalu kenapa Syaikh tersebut bisa tidak tau..?.."
penanya: "..mungkin Syaikh tersebut dikelabuhi oleh para pembuat TAHU itu wahai Syaikh.., sehingga Syaikh tersebut taunya ya.. yang baik-baik saja.., yang buruknya ditutup-tutupi.."
Syaikh: "..wah.. kalo begitu Syaikh tersebut tertipu.."
penanya: "..sepertinya begitu wahai Syaikh.."
Syaikh: "..kalo begitu peringatkan manusia jangan sampai makan itu TAHU.. bahhayya.."
penanya: "..bolehkah saya menyebar luaskan kesimpulan dari pembicaraan kita ini.., yang intinya TAHU itu haram..?.."
Syaikh: "..ya.. silahkan sebarkan biar pada tau.."
maka bergembiralah orang-orang yang tidak suka TAHU..
merasa punya hujjah untuk menjatuhkan para penggemar TAHU..
dipegangnya erat-erat fatwa tersebut seolah-olah merupakan keputusan final..
dan marah besar ketika ada yang ingin meluruskan fatwa..
namun bagi para penggemar TAHU dan tau persih mengenai TAHU mencoba untuk bersikap tenang dan tidak terpancing emosi dan berusaha berpikir panjang..
tetap sabar menghadapi ulah yang berlebihan dari orang-orang yang alergi dengan TAHU..
jadi dimana letak kesalahannya..?
orang yang bisa berfikir secara waras tentu akan bisa menilai siapa dan mana yang salah..
silahkan menilai sendiri-sendiri..
semoga yang membaca tulisan ini mampu berfikir jernih..
ma'af saya bukan sedang merendahkan kedudukan seorang Syaikh yang telah memberikan fatwa..
namun hanya sekedar mengajak untuk berfikir dengan baik saja..
wallahu a'lam..
saya sebagai penggemar TAHU hanya merasa prihatin saja..
ternyata banyak manusia yang mengetahui jalan kebenaran namun tidak mampu melaksanakan kebenaran apa yang diketahuinya..
dan saya berharap semoga yang membaca tulisan ini bukan termasuk orang yang demikian..
dan sebagai seorang penggemar TAHU..
saya pun tidak lantas menjadikan STANDARD KEKENYANGAN hanya TAHU saja..
masih ada makanan lain yang bisa membuat perut kenyang..
tidak lantas seneng TAHU kemudian makannya cuman TAHU doang..
ya.. nggak gitu laaaah..
saya bukan orang yang suka ta'ashshub dengan TAHU..
enak ga enak tetep dimakan..
nggak kayak gitu juga kali..
sesekali waktu memang TAHU terasa nggak enak..
kalau nggak enak ya nggak saya makan to ya..
dan jika ternyata suatu sa'at terbukti bahwa TAHU itu jelas-jelas HARAM dengan pembuktian yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan serta bukan hanya sekedar dugaan dan tuduhan semata..
maka akan saya tinggalkan TAHU..
namun jika belum terbukti.. ijinkan saya tetap menyukai TAHU..
demikian...
semoga ilustrasi diatas bermanfa'at bagi orang yang mau merenungkannya..
terima kasih..
Cileungsi, Senin, 9 Dzulhijjah 1434 H, 10:45 WIBogor..
Bapak'e Hanifah mBantul
(..biarin dibilang TAHUniyun..)
3 tanggapan:
menarik sekali ini penting juga diketahui
terima kasih artikelnya....sy senang kalau berkunjung kesini selalu baca artikel menarik thansk ya, kalau bisa blognya diupdate terus...sudah lumayan bagus rankingnya nih
@harga123 & downlaodgamer68m
terima kasih atas kunjungannya..
mudah-mudahan ada waktu dan kesempatan untuk meng-Up-date-nya..
Posting Komentar
dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih