Senin, 18 November 2013

Jadi Orang Bangkrut.. Mau..?

Jadi Orang bangkrut.. Mau..?
Sekedar renungan..

Berita gembira buat yang mau bersabar..

Kabar buruk buat yang tidak bisa menjaga lisan..

Disebutkan dalam sebuah hadits..

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أتدرون ما المفلس.. ؟

قالوا : المفلس فينا من لا درهم له ولا متاع..
فقال : إن المفلس من أمتي من يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام زكاة..، ويأتي قد شتم هذا وقذف هذا وأكل مال هذا وسفك دم هذا وضرب هذا..، فيعطى هذا من حسنته.. وهذا من حسنته..، فإن فنيت حسنته قبل أن يقضى ما عليه.. أحذ من خطاياهم.. فطرحت عليه.. ثم طرح في النار
..


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "..tahukah kalian siapa orang yang bangkrut..?.."
Para Shahabat berkata : "..orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham maupun harta.."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "..sesungguhnya orang yang bangkrut di antara ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, pahala puasa, pahala zakat.., namun dia telah mencela si anu, menuduh si anu, memakan harta si anu, menumpahkan darah si anu, dan memukul si anu.., maka amal kebaikannya diberikan kepada si anu dan si anu.. (orang-orang yang ia djalimi..).., namun apabila tidak cukup maka amal keburukan mereka (..orang-orang yang ia dhalimi..) diambil kemudian dibebankan kepadanya.. lalu ia pun dilemparkan ke dalam api neraka.."

Diriwatkan oleh Imam Ahmad, Imam Muslim, Imam At-Tirmidzi, dan juga Imam Ath-Thabrani..
Derajat hadits ini insya'Allah shahih..

Ada sebuah pertanyaan..

Siapa yang sedang disebut oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits tadi..?..

Orang yang bangkrut di antara ummatku kata Rasulullah..

Ummat yang mana..?

Sebagaimana kita ketahui bahwa ummat Nabi Muhammad banyak dan bermacam-macam..

Di antaranya ada yang kafir dan ingkar..
Ada orang munafiq..
Ada yang tukang maksiat..
Ada tukang membuat bid'ah dan berbuat bid'ah..

Dan ada pula diantaranya mereka yang termasuk dalam golongan Ahlussunnah..

Lalu yang mana di antara ummat tersebut yang Beliau maksud..?

Orang kafir jelas bukan..
Orang munafiq tentu saja tidak..
Karena mereka dijamin akan masuk ke dalam neraka jahannam..
Karena kekafiran mereka..
Amal mereka tidak berguna kelak di akhirat..

Kemudian untuk pelaku maksiat..
Amal kebaikan apa yang akan mereka bawa..
Shalat tidak..
Puasa pun tidak..
Zakat boro-boro..

Kalo ahlul bid'ah bagaimana..?
Untuk ahlul bid'ah mereka pun tidak membawa pahala..
Karena amalan bid'ah tidak mendapatkan pahala..
Alias percuma..
Cape-cape beramal tapi sia-sia saja..
Kasian banget..

Dengan demikian bahwa yang disebut dalam hadits tersebut adalah mereka yang beramal di atas sunnah..
Mereka melaksanakan ibadah baik shalat, puasa, maupun zakat berusaha sesuai dengan petunjuk sunnah..
Karena dengan sunnah lah amal akan mendapatkan pahala ganjaran..

Jadi mereka adalah ahlussunnah yang membawa pahala amal ibadah yang telah dikerjakannya..

Tapi sayang..
seiring dengan itu mereka ternyata melakukan kesalahan..
Yaitu mencela orang lain..
Menuduh orang lain..
Memakan harta orang lain..
Menumpahkan darah orang..
Serta memukul orang lain..

Maka pahala amal kebaikan yang ia lakukan pun diambil dan diberikan kepada orang-orang yang ia dhalimi..

Tidak selesai sampai di situ..
Jika pahala amal kebaikannya tidak cukup maka amal keburukan dari orang yang ia dhalimi diambil dan dibebankan kepadanya..

Kasian sekali orang seperti ini..

Hanya kepada Allah kita berlindung dari keburukan tersebut..
Yang tentunya kita harus menjauhi hal-hal yang akan menyebabkan seseorang menjadi bangkrut kelak pada hari kiamat..

Untuk itu berhati-hatilah dalam berbicara..
Jagalah lisan jangan sampai mencela dan menuduh saudaranya..
Apalagi dengan tuduhan tanpa bukti..
Serta tidak pernah tabayyun..

Maka jika melakukan hal itu siap-siap saja menjadi orang bangkrut..

Dan merupakan kabar gembira buat mereka yang dihina dicela dan dituduh..

Jika memang tuduhan tersebut tidak benar..?
Jangan sedih dan jangan marah..
Tetaplah tersenyum..
Karena dengan bersabar insya'Allah akan menerima transferan pahala..
Karena untuk apa marah..?
Sebab dengan kemarahan khawatir malah justru akan membatalkan transferan pahala yang seharusnya didapat..
Kan sayang to kalo begitu..?

Kalaupun harus ditanggapi..
Maka tanggapi lah sekedarnya saja..
Jangan berlebihan..
Dan jangan membalas dengan cacian dan hinaan..
Karena apa bedanya dengan mereka kalo begitu..?

Maka sekali lagi bersabarlah..
Hadapi celaan dan hinaan dengan senyuman..

Dan kita jaga lisan kita jangan sampai mencela dan menuduh orang lain..

Ibnu Mas'ud semoga Allah meridhainya berkata..

ما شيء أحوج إلى طول سجن من لساني


"..tidak ada sesuatu yang pantas aku penjara dalam jangka waktu yang lama dari pada lisanku ini.."

Mari kita jaga lisan kita..

Demikian apa yang bisa saya tulis..
Mudah-mudahan bermanfaat..
Kurang lebihnya mohon maaf..
Yang benar datangnya dari Allah dan yang salah adalah karena kebodohan saya dan dari syaitan..

Semoga kita dijadikan hamba-hamba yang bersabar dan terhidar dari kebangkrutan pada hari kiamat kelak..
Aamiiiin Ya Rabbal 'alamiiiin..

Cileungsi, Senin, 16 Muharram 1435 H, 19:00 WIBogor
Bapak'e Hanifah mBantul

0 tanggapan:

Posting Komentar

dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih