Sabtu, 31 Oktober 2009

Dalil dari syarat-syarat “LA ILAHA ILLALLAH” (3)

sebagai kelanjutan dari kutipan sebelumnya mengenai dalil dari syarat-syarat “la Ilaha illallah”

dan sekarang telah sampai syarat yang ke tiga yaitu “al-ikhlas” yang ma'nanya adalah meniadakan segala bentuk syirik,

dalilnya adalah firman Allah ta'ala yang artinya:

“ingatlah.. hanya bagi Allah agama yang murni (dari kesyirikan dan penuh keikhlasan)” (Az-Zumar:3)

dan juga firman Allah yang artinya:

“mereka tidak diperintah kecuali beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama bagi-Nya (yang jauh dari kesyirikan)” (Al-Bayyinah:5)

dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shalallahu 'alaihi wasalam:

“manusia yang paling berbahagia dengan syafaatku adalah orang yang mengucapkan La Ilaha illallah (tidak ada sesembahan yang haq selain Allah) dengan ikhlas dari hati dan jiwanya”

hadits shahih lainnya, dari Itban bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi shalallahu 'alaihi wasalam bersabda yang artinya:

“sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan La Ilaha illallah dengan semata mengharap agar mendapat ridha Allah 'Azza wa Jalla”

An-Nasa'i meriwayatkan dalam bab Adz-Dzikr, hadits dari dua orang sahabat bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam bersabda:

“barang siapa menyebut dengan ikhlas dari hatinya dan dibenarkan oleh lisannya “La Ilaha illallah wahdahu La syarika lah, lahul Mulku wa lahul hamdu wa Huwa 'ala kulli syai'in Qadir”(tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya milik-Nya kerajaan dan segala puja serta puji, dan Ia berkuasa atas segala sesuatu), pasti Allah membuka langit untuk kalimat tersebut sehingga Allah melihat hamba yang mengucapkannya di bumi, dan hamba yang dilihat Allah berhak dikabulkan permohonannya”

Dari ayat dan hadits-hadits di atas maka kita dapat mengetahui betapa pentingnya kedudukan ikhlas dalam pengucapan kalimat “la Ilaha illallah”,
dan merupakan syarat untuk mendapatkan keutamaan-keutamaan yang disebutkan dalam ayat dan hadits tadi,
diantaranya akan mendapatkan syafaat Rasulullahi shalallahu 'alaihi wasalan di hari kiamat kelak,
dijauhkan atau diharamkannya neraka atas orang yang mengucap kalimat tauhid tersebut dengan ikhlas,
dan juga akan menjadikan do'a seseorang mudah dikabulkan oleh Allah ta'ala,

maka dari itu merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk ikhlas di dalam mengucapkan kalimat “la Ilaha illallah”

dan semoga kita termasuk orang-orang yang mukhlisin, insya'Allah.

0 tanggapan:

Posting Komentar

dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih