Sebelas
Type Suami
disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhary dan
yang lainnya, sebuah kisah yang menceritakan bahwa ‘Aisyah sedang bercerita
kepada Rasulullah shallallu ‘alaihi wasallam, tentang sebelas orang wanita
yang sedang berkumpul, yang mana mereka para wanita tersebut bersepakat untuk
tidak menutup-nutupi keadaan suami-suami mereka, bersepakat dan berjanji untuk
membongkar keadaan suami-suami mereka, yang kemudian didengar oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam sampai selesai,
Dari kisah ini kemudian muncul beberapa macam type suami yang berjumlah sebelas, sehingga kita bisa menilai sendiri, (bagi kita yang sudah menjadi seorang suami) termasuk type yang manakah kita ?
Atau mungkin anda adalah seorang istri, kira-kira suami anda termasuk type yang mana ?
Untuk mempersingkat tulisan langsung saja kita baca kisah berikut
عن عائشة رضى الله عنها قالت:
Dari
‘Aisyah semoga Allah meridhainya, ia berkata:
جلس إحدى عشرة امرأة فتعاهدن وتعاقدن أن لا يكتمن من أخبار أزواجهن
شيئا
Dahulu
ada sebelas orang wanita, yang mereka berkumpul berjanji dan bersepakat untuk
tidak menyembunyikan (menceritakan) keadaan suamu-suami mereka
قالت الأولى زوجي لحم جمل غث على رأس جبل لا سهل فيرتقى ولا سمين
فينتقل
Wanita
pertama berkata: suamiku seperti daging onta yang kurus, yang berada di atas
gunung yang terjal, susah untuk mendakinya, kalau pun sudah didapat malas
membawanya pulang daging yang kurus tadi
قالت الثانية زوجي لا أبث خبره إني أخاف أن لا أذره إن أذكره أذكر
عجره وبجره
Wanita
kedua berkata: adapun suamiku tidak akan menceritakan keadaannya, karena aku
takut / khawatir tidak mampu ditinggalkannya (berpisah dengannya), namun kalo aku
mau cerita maka saya mampu menceritakan urat-urat yang ada di badannya dan urat-urat
yang ada di perutnya
قالت الثالثة زوجي العشنق إن أنطق أطلق إن أسكت أعلق
Wanita
ketiga berkata: suamiku tinggi, kalau saya ngomong maka aku langsung dicerai,
kalau aku diam maka aku pun terkatung-katung
قالت الرابعة زوجي كليل تهامة لا حر ولا قر ولا مخافة ولا سآمة
Wanita
keempat berkata: suamiku seperti udara malam di pegunungan tihamah, tidak panas
dan juga tidak dingin, tidak menakutkan dan juga tidak membosankan
قالت الخامسة زوجي إن دخل فهد إن خرج أسد ولا يسأل عما عهد
Wanita
kelima berkata: suamiku kalau masuk rumah seperti macan, dan jika keluar
seperti singa, dan tidak bertanya-tanya (tidak peduli) dengan apa yang ia
dapatkan
قالت السادسة زوجي إن أكل لف وإن شرب أشتف وإن اضطجع التف ولا يولج
الكف ليعلم البث
Wanita
keenam berkata: suamiku jika ia makan banyak menunya dan habis semua, kalau
minum pun tidak tersisa, kalau tidur selimutnya dipakai sendiri, dan dia tidak
menjulurkan tangannya ke dadaku untuk mengetahui kesedihan hatiku
قالت السابعة زوجي غياياء وعياياء طباقاء كل داء له داء شجك أو فلك أو
جمع كلا لك
Wanita
ketujuh berkata: suamiku itu tidak kuat ,dan lemah syahwat, serta bodoh, setiap
aib ada pada dirinya, dia memukul wajahku atau memukul badanku, atau memukul
kedua-duanya sekalian
قالت الثامنة زوجي المس مس أرنب والريح ريح زرنب
Wanita
kedelapan berkata: suamiku sentuhannya sentuhan kelinci, aromanya aroma bunga
yang harum
قالت التاسعة زوجي رفيع العماد طويل النجاد عظيم الرماد قريب البيت من
الناد
Wanita
kesembilan berkata: suamiku itu tiang rumahnya tinggi, sarung pedangnya
panjang, debunya banyak di rumahnya, dan rumahnya itu seperti tempat pertemuan
قالت العاشرة زوجي مالك وما مالك مالك خير من ذلك له إبل كثيرات
المبارك قليلات المسارح وإذا سمعن صوت المزهر أيقن أنهن هوالك
Wanita
kesepuluh berkata: suamiku si Malik, tahukah kalian siapa si Malik, Malik itu
lebih baik dari apa yang kalia persangkakan, dia memiliki onta yang sangat
banyak kandangnya, akan tetapi tempat untuk menggembalakannya sangat sedikit,
kalau onta-onta tadi sudah mendengar suara tukang jagal maka mereka sangat
yakin bahwa mereka akan binasa
قالت الحادية عشرة زوجي أبو زرع فما أبو زرع أناس من حلي أذني وملأ من
شحم عضدي وبجحني فبجحت إلي نفسي وجدني في أهل غنيمة بشق فجعلني في أهل صهيل وأطيط
ودائس ومنق فعنده أقول فلا أقبح وأرقد فأتصبح وأشرب فأتقنح. أم أبي زرع فما أم أبي
زرع عكومها رداح وبيتها فساح . ابن أبي زرع فما ابن أبي زرع مضجعه كمسل شطبة
ويشبعه ذراع الجفرة . بنت أبي زرع فما بنت أبي زرع طوع أبيها وطوع أمها وملء
كسائها وغيظ جارتها . جارية أبي زرع فما جارية أبي زرع لا تبث حديثها تبثيثا ولا
تنقث ميرتنا تنقيثا ولا تملأ بيتنا تعشيشا
قالت خرج أبو زرع والأوطاب تمخض فلقي امرأة معها ولدان لها كالفهدين
يلعبان من تحت خصرها برمانتين فطلقني ونكحها فنكحت بعده رجلا سريا ركب شريا وأخذ
خطيا وأراح علي نعم ثريا وأعطاني من كل رائحة زوجا وقال كلي أم زرع وميري أهلك
قالت لو جمعت كل شيء أعطانيه ما بلغ أصغر أنية أبي زرع
Wanita
kesebelas berkata: suamiku adalah Abu Zar’in, siapa Abu Zar’in ?, Abu Zar’in
membuat telingaku berat, dan ia membuat lenganku menjadi padat, selalu membuat
aku gembira sampai membuat hatiku menjad riang gembira, Abu Zar’in ini
mendapatiku tinggal di gunung dan keluarga kami memelihara kambing-kambing
kecil, maka akun pun dipindahkan ke rumahnya (menikahiku) disitu saya mendengar
suara kuda suara onta suara gilingan gandum terdengar, maka ketika saya melihat
Abu Zar’in memperhatikan saya ketika itu saya katakan saya tidak akan dicela
oleh Abu Zar’in, saya tidur sampai pagi, saya minum sampai hilang dahaga saya, Ummu
Abi Zar’in siapa Ummu Abi Zar’in ? dia mempunyai perabotan yang banyak dan
rumahnya luas, Ibnu Abi Zar’in siapa Ibnu Abi Zar’in ? tempat tidurnya seukuran
tempat pedangnya dan kalau makan cukup dengan paha kambing betina kecil, Bintu
Abi Zar’in siapa Bintu Abi Zar’in ? seorang yang ta’at kepada bapaknya dan
ta’at kepada Ibunya tubuhnya montok dan membuat madunya cemburu sama dia,
Pembantu Abu Zar’in siapa Pembantu Abu Zar’in ? dia tidak pernah membongkar
rahasia rumah tangga tuannya, tidak pernah mencuri makanan kami, dan tidak
pernah memasukkan kotoran kedalam rumah kami,
Ummu
Zar’in berkata: suatu sa’at Abu Zar’in keluar di pagi hari sa’at susu
digoncang-goncangkan, kemudian di bertemu dengan seorang perempuan yang cantik
montok dan seksi, dia melihat wanita tersebut sedang bermain dengan dua
anaknya, dan dua anaknya tersebut seperti macan-macan kecil yang sedang bermain
dengan dua buah delima, maka dia menikahinya dan menceraikanku, maka aku pun
menikah dengan orang lain yaitu seorang terkemuka, bahkan lebih kaya dari Abu
Zar’in yang dia menaiki seekor kuda yang sangat cepat larinya dan membawa
tombak yang bagus, dan dia membawa ghonimah membawa onta yang banyak untuk saya
dan dia berkata wahai Ummu Zar’in ini hadiah untukmu dan beri makan keluargamu,
namun Ummu Zar’in berkata seandainya aku kumpulkan seluruh apa yang dia berikan
kepadaku maka tidak bisa mengalahkan secuil pemberian Abu Zar’in kepadaku
قالت عائشة قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ( يا عائشة كنت لك كأبي زرع لأم زرع إلا أن أبا زرع طلق وأنا لا أطلق )
Berkata
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“wahai ‘Aisyah kedudukanku terhadapmu itu seperti Abu Zar’in kepada Ummu Zar’in
cuman bedanya bahwasanya Abu Zar’in Mentalaq sedangkan aku tidak mentalaq”
أخرجه البخاري في: 67 كتاب النكاح: 82 باب حسن المعاشرة مع الأهل
Kesimpulan
:
Sebelas
Type suami
Pertama
– Suami yang super pelit, koret, kedekut
Kedua
– Suami yang banyak kejelekannya, namun istrinya takut kepadanya, dan istrinya
tidak mau atau tidak siap untuk berpisah dengannya
Ketiga
– Suami yang mudah marah, mudah mencerai, serta egois
Keempat – Suami yang biasa-biasa saja, tidak terlalu menyenangkan dan juga tidak membosankan
Kelima
– Suami yang gagah perkasa namun tidak peduli dengan apa yang ia dapati di
rumahnya, tidak pernah bertanya-tanya jika melihat keselahan, tidak terlalu
mempermasalahkan kesalahan yang ia lihat
Keenam
– Suami yang gembul banyak makan, namun tidak peduli dengan istrinya alias cuek,
tidak berusaha memahami perasaan istrinya
Ketujuh
– Suami yang bodoh, banyak aibnya, mudah marah, dan suka memukul
Kedelapan
– Suami yang lemah lembut dan romantis serta menyenangkan
Kesembilan
– Suami yang gagah perkasa, dan suka mengundang orang lain untuk makan-makan di
rumahnya
Kesepuluh
– Suami yang sangat kaya hartanya melimpah, dermawan dan suka membagi-bagikan
makanan kepada orang lain
Kesebelas
– Suami yang juga sangat kaya raya, sangat baik, dermawan, perhatian kepada
istri dan keluarga si istri
Demikian
tulisan yang bisa saya sampaikan, mohon ma’af jika ada kesalahan dan kekurangannya,
dan untuk lebih jelasnya silahkan menyimak kajian yang disampaikan oleh
Al-Ustadz Firanda dalam Video tautan yang saya cantumkan, semoga bermanfaat
Di
tulis di Cileungsi, Tanggal 13 Jumadil Ula 1434 H, 25 Maret 2013 M
Akhukum
fillah
0 tanggapan:
Posting Komentar
dipersilahkan untuk memberikan tanggapan, dengan memperhatikan adab sopan santun, dan ma'af jika saya tidak menampilkan komentar anda yang hanya ingin mengajak berdebat (kecuali jika memang perlu saya tanggapi akan saya berikan tanggapan) terima kasih